TRENGGALEK | duta.co — Kegiatan Hari Jadi Ke-73 Jawa Timur tahun 2018, membuat Kabupaten Trenggalek tak luput dari penampilannya di ajang Jatim Fair yang sudah berlangsung kesembilan kalinya.

Trenggalek akan menonjolkan potensi wisata “Goa Lawa” dalam pameran skala nasional di Grand City Mall 9-14 Oktober 2018. Acara dibuka langsung oleh Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, Selasa (9/10/2018).

Wakil Bupati Trenggalek, H Moch Nur Arifin mengatakan, dengan mengangkat potensi wisata, menunjukkan Trenggaek sangat serius meletakkan pariwisata sebagai daya pengungkit perekonomian di Trenggalek.

“Jujur Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita terangkat dari kepariwisataan, maka kita angkat ini di Jatim Fair ke-9 ini,” ungkapnya.

Apalagi, masih kata Arifin, dalam waktu dekat ini pengembangan potensi wisata di Trenggalek akan sangat terdukung dibangunnya beberapa infrastruktur, seperti bandara di Kediri, Pelabuhan Niaga di Prigi dan tersambungnya koridor Jogja-Malang. Hal ini dianggap, akan sangat berpeluang mendongrak potensi wisata di Kota Tempe Keripik ini.

“Ingat sarana prasaran mendukung pariwisata telah mulai kita bangun,” katanya.

Arifin ini menyambut positif kembali digelarnya Jatim Fair tahun 2018. “Dengan ajang ini, potensi daerah dapat terdorong dengan baik, utamanya potensi wisata yang ada di Trenggalek,“ lanjutnya.

Ditonjolkannya Gua Lawa dalam gelaran ini, menurutnya akan semakin menatapkan masa depan yang baik demi pengembangan wisata yang konon menjadi terbesar dan termegah se-Asia itu.

“Potensi gua terindah dan termegah se-Asia itu akan kita dongkrak di ajang ini,” tandasnya.

Ir. Joko Irianto, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Trenggalek dengan menonjolkan potensi wisata, diharapkan masyarakat luas dapat tahu dan mengenal potensi wisata yang ada di Trenggalek, seperti halnya Goa Lawa yang terbesar dan terpanjang di Asia Tenggara.

“Perlu pengenalan produk pariwisata kita agar kita secepatnya mendapatkan hasilnya,” terangnya.

Dikatakannya, bahwasanya Jatim Fair lebih menekankan pada promosi produk-produk unggulan dan potensi Jawa Timur yang kompetitif, berkualitas, dan berorientasi ekspor di pasar global.

“Itulah yang menjadi alasan kita tampilkan Gua Lawa,” katanya.

Jatim Fair dirancang dan digelar untuk menarik para Buyers, Traders, dan investor dalam upaya memperluas jaringan pasar nasional maupun global.

“Mudah-mudahan mampu mencapai target bisnis pariwisata kita,” tegasnya.

Ditambahkan Joko Irianto, pihaknya menyambut positif saran Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, yang mendorong tumbuh kembangnya digital ekonomi untuk mendorong pemasaran produk unggulan di Jawa Timur.

“Ayo kita bangun pariwisata kita, mumpung Menteri sudah berikan lampu hijau untuk pengembangannya,” pungkasnya. (ham)