Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama Kepala Perwakilan BI Jatim, Difi Ahmad Johansyah. DUTA/endang

SURABAYA l duta.co – Pondok pesantren menjadi kekuatan untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Jawa Timur dan Indonesia umumnya.

Karena itu Pemerintah Provinsi Jawa Timur  menekankan pentingnya peran pesantren tersebut sehingga program One Pesantren One Product (OPOP) akan terus dikembangkan.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan saat ini ada 6 ribu pondok pesantren di Jawa Timur.

Dari jumlah itu diharapkan akan lahir 1 juta wirausaha dalam lima tahun ke depan. Tidak hanya itu, diharapkan ada seribu produk unggulan pondok pesantren bisa muncul dalam waktu lima tahun ke depan juga.

“Bahkan para alumni pesantren juga diharapkan memiliki inovasi dan produk inovatif yang tentunya harus berbasis digital technology,”  ujar Khofifah saat membuka Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa yang digelar secara virtual, Senin (5/10/2020).

Untuk menuju target tersebut, Khofifah mengatakan pihaknya sudah melakukan banyak hal. Salah satunya mendirikan OPOP Training Centre. Dalam hal ini Pemprov Jatim menggandeng Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) sebagai pusat OPOP Training Centre.

Kehadiran OPOP ini sebagai salah satu upaya Pemprov Jatim untuk meningkatkan kegiatan dan aktivitas ekonomi syariah yang semakin meningkat dari waktu ke waktu itu. Diakui Khofifah, hingga saat ini sudah ada 200 pesantren yang tergabung dalam OPOP ini dengan jumlah produk sebanyak 362.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah mengatakan BI terus berupaya untuk mengembangkan agar OPOP bisa terus berkembang sebagai target Pemprov Jatim. “Tiga pilar OPOP yakni pesantrenpreneur, santripreneur dan sociopreneur akan ikut kita gerakkan agar target bisa tercapai,” tandas Difi.

Khofifah menegaskan peluang dan potensi ekonomi syariah masih sangat besar. Pemprov Jatim juga mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah agar bisa menjadi referensi ekonomi syariah di tingkat global.

Untuk itu, Pemprov Jatim kata Khofifah  akan melakukan empat hal. Yakni pengembangan dan penguatan produk halal, keuangan syariah, dana sosial syariah dan usaha syariah.

“Di Jatim kamu akan berusaha  mengembangkan industri halal, industri pangan halal termasuk produk UMKM, juga juru sembelih halal mulai di tingkat pasar tradisional hingga rumah penyembelihan hewan (RPH). Selain itu juga pengembangan produk medis halal melalui produk cangkang kapsul dari rumput laut serta Islamic Science Park.

“Harus ada kolaborasi privat sector, kampus, literasi keuangan syariah, pemerintah dan media,” tukas Khofifah.

FESyar  sendiri akan berlangsung hingga Sabtu (10/10/2020) mendatang.  Walau secara virtual tetap membuat perayaan meriah. Selain adanya seminar virtual, coaching clinic, business matching dan sebagainya juga ada ekspo produk UMKM di Jawa Timur yang diikuti pelaku usaha. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry