IMPOR SENJATA BRIMOB: Menkopolhukam Wiranto memberikan keterangan usai rapat soal senjata api impor Brimob di kantornya, Jumat (6/10). Wiranto didampingi Panglima TNI, Menhan, Kapolri, dan KaBIN. (ist)

JAKARTA | duta.co – Menko Polhukam Wiranto menyampaikan pemerintah memutuskan amunisi senjata api (senpi) yang tertahan di Bandara Soekarno Hatta akan dititipkan ke Mabes TNI. Senjata api sebelumnya didatangkan Korps Brigade Mobil (Brimob) Polri.

“Amunisi tajamnya dititipkan ke Mabes TNI. Amunisi ada tiga macam, ada smoke atau asap, ada gas air mata, ada yang tajam. Nah, yang tajamnya ini, nanti dititip di Mabes TNI,” tutur Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat, 6 Oktober 2017.

Menurut dia, bila Polri ingin membutuhkan amunisi tajam tersebut, ada prosedur dan koordinasi antarlembaga terkait. “Sehingga setiap saat ya, kalau memang dibutuhkan, ada suatu proses (untuk menggunakannya),” lanjut Wiranto.

Keputusan ini diambil setelah Wiranto mengumpulkan pejabat terkait untuk menyelenggarakan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas). Rapat ini terkait membahas impor senjata api. Rapat dihadiri Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Hadir pula Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Jenderal Budi Gunawan. Ada juga Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi dan Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose.

Wiranto menyampaikan, TNI segera mengeluarkan rekomendasi yang dibutuhkan agar senjata bisa segera diambil dari Soekarno-Hatta. Namun, mantan Panglima ABRI ini menegaskan, penerbitan rekomendasi hanya dilakukan dengan catatan tak ada amunisi tajam yang turut diambil Polri.

“SAGL 40 x 46 (milimeter), yang masih tertahan di Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, segera dikeluarkan rekomendasi (untuk mengambilnya) dari Panglima TNI,” ujar Wiranto.

Sebelumnya, ramai diberitakan terkait kedatangan ratusan senjata di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat malam, 29 September 2017. Senjata dan amunisi tiba sekitar pukul 23.30 WIB. Diketahui, senjata diimpor PT Mustika Duta Mas dengan menggunakan pesawat carter model Antonov AN-12 TB dengan Maskapai Ukraine Air Alliance UKL-4024 dan akan didistribusikan ke Brimob Polri.

Kedatangan amunisi senjata ini pun jadi pertanyaan publik. Terkait hal ini, Polri tak menampik jika senjata-senjata tersebut memang akan dikirimkan untuk Brimob. Berdasarkan data yang beredar, amunisi senjata di Bandara Soetta berupa senjata jenis Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) kaliber 40 x 46 milimeter 280 pucuk. Senjata dikemas dalam 28 boks (10 pucuk/boks), dengan berat total 2.212 kilogram.

Ada juga amunition castior 40mm, 40x 46mm round RLV-HEFJ dengan fragmentasi eksplosif tinggi Jump Grenade. Itu dikemas dalam 70 boks (84 butir/boks) dan 1 boks (52 butir). Total ada 5.932 butir (71 boks) dengan berat 2.829 kg. hud, net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry