Danrem 083/BDJ, Kolonel Inf Zainuddin

MALANG | duta.co – Dokter yang menangani pasien Covid-19 disebut sebagai garda terdepan dalam penanganan. Namun, sebagian diantara mereka gugur dalam perjuangannya. Danrem 083/BDJ, Kolonel Inf Zainuddin mengatakan, dokter atau tim medis bukan lagi berada di garda terdepan.

Menurut Danrem, dokter berada di garda terakhir. Saat ini, waktunya masyarakat sendiri yang berada di garda terdepan mencegah Corona. Ia pun mengatakan, masyarakat harus mengubah mindset, bahwa dokter adalah garda terakhir.

“Garda terdepannya adalah masyarakat itu sendiri. Sehingga, pencegahan penyebaran corona mulai dari kesadaran masyarakat. Dokter bertempur pada pertempuran terakhir,” tegasnya Danrem, Minggu, (5/4/2020).

Kolonel Zainuddin yang juga Komandan Gerakan Malang Bersatu Lawan Corona menjelaskan, dokter yang meninggal dibagi menjadi dua bagian. Pertama, dokter yang menangani langsung Covid-19, dan kedua, dokter yang tidak menangani langsung namun terinfeksi karena beberapa hal.

“Yakni, pasien yang berobat tidak tahu kalau dia terinfeksi corona karena minimnya rapid test. Kedua, dokter melayani pasien yang sakit lainnya, namun pasien tersebut membawa virus corona, karena APD yang dipakai dokter seadanya, maka tertular virus corona,” imbuhnya.

Data per Minggu (5/4/2020), tercatat 18 orang dokter di Indonesia yang meninggal akibat positif terjangkit Covid-19 dan berstatus Positif serta Pasien Dalam Pengawasan (PDP). “Solusi agar dokter yang gugur sebagai kusuma bangsa, bisa dieliminir adalah harus ada kesadaran kolektif komponen masyarakat,” ungkap Zainuddin. (nzm)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry