PEDAGANG BAKSO : Adi warga blitar pedagang bakso keliling di area Ngawi Kota (duta.co/mifta)

NGAWI | duta.co – Tidak dapat dipungkiri upaya pencegahan serta pemutusan rantai penyebaran covid-19 (coronavirus) diwilayah Kabupaten Ngawi terus di upayakan oleh pemerintah daerah setempat.

Dari mulai sosialisasi, melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan diberbagai wilayah pada fasilitas umum, himbauan tentang social distancing, atau pembatasan sosial agar menghindari tempat umum, menjauhi keramaian, dan menjaga jarak optimal 1-2 meter dari orang lain, agar penyebaran penyakit ini diharapkan dapat berkurang.

Kemudian imbauan tentang isolasi, dan karantina pada tindakan untuk mencegah penularan virus Corona dari orang yang sudah terpapar virus ini ke orang lain yang belum, juga sudah digaungkan hingga diberbagai pelosok desa.

Disisi lain dampak corona virus ini juga melumpuhkan perputaran roda perekonomian daerah setempat, mungkin bisa dikatakan menyeluruh hingga ketingkat paling bawah yakni pada masyarakat pekerja harian.

Sebagai salah satu contoh pada pedagang kaki lima bakso keliling. Dimana sebelum bencana tersebut terjadi biasanya, sebut saja Adi (25) sapaan akrabnya, warga blitar yang bekerja sehari-hari sebagai tukang bakso keliling bisa menjual habis dagangannya dengan hasil Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu perhari.

” Biasanya pendapat saya dari hasil jualan bakso ini, kalau terjual semua sekitar  Rp 600 ribu. Tapi kalau sepi minimal pendapatannya sekitar Rp 400 ribu karena tidak terjual semuanya,” kata Adi tukang bakso keliling pada duta masyarakat. Selasa, (24/3)

Ia juga menuturkan betapa sulitnya mencari nafkah sebagai pekerja harian disaat seperti ini. Berpenghasilan 20 persen dari total hasil penjualan bakso keliling dikantor-kantor dinas, kini sebagian sudah memilih bekerja melalui rumah masing-masing sesuai arahan dan himbauan pemerintah.

” Sebenarnya saya juga takut dengan corona namun harus bagaimana lagi, kalau saya gak kerja, keluarga yang dirumah mau makan apa. Saya punya penghasilan ya dari hasil menjual bakso ini aja, kalau terjual habis Rp 600 ribu, berarti gaji saya ya Rp 120 ribu,” tuturnya mengakhiri. Mif