Ahmad Atsnal Fikri saat menjelaskan tentang inovasinya prediksi cuaca. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Ahmad Atsnal Fikri mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menciptakan sebuah inovasi canggih.

Yakni berupa program prediksi cuaca menggunakan algoritma Artificial Neural Network (ANN).

Inovasi ini adalah tugas akhirnya sebelum menyelesaikan perkuliahan dan akan menjadi sarjana strata 1 pada wisuda yang akan digelar Sabtu (2/3/2024).

Dengan bimbingan dosen Supangat, M.Kom., P.hD., ITIL., COBIT., CLA, Fikri bisa menyelesaikan tugas akhirnya ini dengan sukses dan lancar.

Dikatakannya, inovasi ini tidak lain karena keinginan untuk bisa menghindari terjadinya bencana alam. Apalagi saat ini cuaca bisa berubah-ubah dengan cepatnya.

Dengan penggunaan algorima ANN ini akan bermanfaat bagi masyarakat untuk melihat hasil prediksi cuaca. “Tujuan utama saya mengambil tugas akhir ini agar masyarakat dapat melihat prediksi cuaca yang akan datang. Karena cuaca ini kan berubah-ubah, dengan adanya program ini masyarakat dapat bersiap menghadapi perubahan cuaca,” jelasnya.

Program ini memiliki visualisasi seperti grafik dan tabel sehingga harapannya masyarakat mampu membaca data dengan mudah. “Jadi di dalam program nanti sudah terdapat visual grafis dan tabel saat prediksi cuaca muncul. Sehingga masyarakat yang melihat data lebih mudah untuk membacanya,” lanjut mahasiswa yang berhasil lulus dengan IPK 3,66 tersebut.

Fikri juga menambahkan program yang saat ini dibuat sudah memiliki data perkiraan cuaca dari tiga wilayah, yakni; Sidoarjo, Gresik dan Banyuwangi. Namun, masyarakat juga dapat menambahkan data wilayah yang ingin diprediksi asalkan data tersebut tersimpan di National Oceanic and Atsmospheric Administration (NOAA).

“Saat ini program yang saya buat hanya masih memiliki tiga sample data, yaitu Gresik, Sidoarjo dan Banyuwangi. Namun, masyarakat juga bisa memasukan data dari wilayah lain asal wilayah tersebut memiliki data di NOAA,” terangnya.

Saat ini program yang dibuat masih menggunakan sistem website lokal atau localhost sehingga belum dapat diakses jika menggunakan device lain. Namun Ahmad berharap hal ini dapat menjadi inovasi untuk pengembangan program ini.

“Untuk mengakses program ini, masyarakat harus memiliki file yang saya buat karena belum dapat terakses melalui online. Besar harapan saya program ini dapat diakses melalui online dan menambahkan inovasi-inovasi lanjutan yang mendukung program ini,” harapnya.

Fikri menerangkan program prediksi cuaca ini sudah memiliki keakuratan diatas 70% yang memungkinkan perubahan cuaca tidak jauh berbeda dari yang dilihat pada data.

“Hasil penelitian dari program ini adalah akurasi prediksi seperti perubahan suhu 98,69%, kelembapan 98,42%, tekanan air laut 99,92%, jarak pandang 95,02%, kecepatan angin 70,72% dan curah hujan 84,56%,” pungkas. ril/emd

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry