KEDIRI | duta.co – Maraknya siswa membolos menjadikan dasar Pemerintah Kota Kediri bersama Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menggelar acara workshop, di Aula SMK Negeri 1 Kota Kediri, Jl. Veteran.

Narasumber dihadirkan dari Satpol PP, Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) dan Cabang Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur di Kediri.

Diikuti sedikitnya 300 peserta dari tenaga pengajar dan siswa sekolah setingkat SMP dan SMA, harapannya mampu mengantisipasi maraknya pelanggaran ketertiban umum di kalangan pelajar.

“Tujuannya memberikan wawasan kepada pelajar dan guru terkait Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016,” jelas plt. Kasatpol PP, Ali Muklis.

Maraknya siswa bolos bahkan menyalahgunakan tempat kost, kini menjadi sorotan publik seiring beberapakali terjadinya penggrebekan dilakukan warga. Belum lagi sejumlah tempat umum dan warung yang diindikasikan sebagai lokasi membolos atau pun berbuat asusila.

Bukannya melakukan sosialisasi atas perda, peserta yang hadir khususnya siswa diberi wawasan untuk membuka wira usaha. Seperti telah dilakukan Satpol PP terhadap anak – anak punk dan pengamen jalanan, yang setelah diberi pembinaan kemudian diajarkan membuka usaha sosis bakar dan minuman kemasan.

“Kegiatan ini secara prinsip bentuk perhatian pemerintah kota terhadap pelajar di Kota Kediri agar mentaati aturan ditetapkan dan mampu menjadikan jiwa mandiri setelah lulus sekolah,” terang Ali Muklis. (ian/nng)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry