SURABAYA | duta.co – Kader muda Nahdlatul Ulama (NU) Surabaya, mengaku heran dengan berita kerenggangan hubungan PCNU dengan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, ST MT. Apalagi hanya diukur dari ketidakhadiran di acara halal bihalal.
“Heran! Kami sebagai anak muda NU merasa heran, membaca tokoh-tokoh NU menjadi sensitif sekali perihal hubungan dengan birokrasi, khususnya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Ada apa ini?,” demikian Yusuf Hidayat, kader muda NU Surabaya kepada duta.co, Kamis (9/5/24).
Gus Yusuf, demikian ia akrab dipanggil, mengaku membaca kabar di www.suaraindonesia.co.id. Judulnya keren: ‘Jarang Hadiri Acara, PCNU Surabaya Pertanyakan Sikap Khidmat Eri Cahyadi’.
Menurut berita itu, sikap khidmat Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, sebagai kader nahdliyin, mulai dipertanyakan. Hal itu diungkap PCNU Surabaya dalam beberapa aspek.
Ketua PCNU Surabaya terpilih, Masduki Toha, tulis berita itu, menyayangkan sikap Eri Cahyadi karena tidak pernah hadir dalam setiap rangkaian acara PCNU di kantor Bubutan. Terbaru, acara halalbihalal yang digelar PCNU Surabaya pada Minggu 05 Mei 2024 kemarin, Eri juga tak terlihat kehadirannya. Padahal, kata Masduki, PCNU telah mengundang Eri secara resmi.
“Kami sudah mengundang semua pihak pimpinan di Surabaya, ada dari aparat kepolisian, kejaksaan juga wali kota (Eri Cahyadi, Red),” ujar Masduki kepada awak media, Senin (06/05/2024).
Masih menurut kabar www.suaraindonesia.co.id, Eri justru memilih menghadiri acara penghargaan yang digelar lembaga zakat infaq dan shadaqah organisasi keagamaan lain di hari yang sama. Bahkan, di acara itu, Eri menyabet penghargaan.
“Nah, saya khawatir ada agenda tersendiri untuk menjauhkan Pak Eri dengan PCNU Surabaya. Apa untungnya? Lalu mulai kapan NU baperan. Kalau ada pejabat yang tidak datang, biasa saja, khusnudzon, tidak perlu menebak-nebak. Apalagi sampai curiga yang tidak-tidak. Saya yakin, sebagai kader nahdliyin perhatian Pak Eri terhadap NU, tidak akan luntur,” tegas alumni PP Tebuireng, Jombang ini. (mky)
