Simomulyo 1A di ajang MilkLife Soccer Challenge – Surabaya Series I 2024 di Lapangan Marinir Bogowonto Surabaya, Sabtu (4/5/2024). DUTA/ist
SURABAYA | duta.co – Indonesia pernah memiliki tim nasional sepakbola putri. Dan tim itu pernah berjaya. Untuk mengulang kejayaan itu, kompetisi sepakbola putri mulai digulirkan.
Sukses digelar di Kudus, MilkLife Soccer Challenge – Surabaya Series 1 2024 digelar di kota kedua yakni Surabaya. Kota Surabaya dipilih untuk mencari Srikandi sepak bola putri masa depan.
Selain itu dikatakan Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, Surabaya dipilih di luar Kota Kudus karena selama ini Kota Pahlawan dikenal memiliki klub dedengkot sepakbola yang sangat terkenal dan mencetak pemain legendaris. “Siapa tahu akan muncul Srikandi sepakbola pitri dari Surabaya dan sekitarnya,” ujar Yoppy pada media, Sabtu (3/5/2024).
Kompetisi ini dikatakan Yoppy sebagai bentuk pemenuhan janji Djarum Foundation untuk mengembangkan ekosistem sepakbola putri di tanah air. Hingga nantinya akan terus berkembang dan bisa lolos ke piala dunia.
“Kita melihat potensi itu sangat besar. Kita pernah punya tim bagus di era tahun 80-an. Setelah itu tidak ada yang mengurus. Sekarang ini kita bangkitkan kembali, kita populerkan kembali,” ungkapnya.
Yang dilakukan Djarum Foundation kata Yoppy dengan membuat kompetisi yang teratur, tidak setengah-setengah. Dengan kompetisi yang teratur ini akan ada semangat untuk berlatih. Sehingga nantinya akan terlihat talenta-talenta sepakbola putri untuk bisa mengharumkan nama bangsa.
“Kami sudah siapkan kompetisi sesuai dengan kelompok usia. Sehingga dengan kompetisi ini akan terus bisa memproduksi pemain-pemain bagus tanpa putus,” tandasnya.
Untuk sementara ini kata Yoppy, pihaknya mang masih belum berniat membuat klub atau sekolah sepakbola (SSB) putri seperti halnya klub bulu tangkis. “Kami hanya menggelar kompetisinya untuk sementara ini. Kami hanya ingin memberikan kepastian kepada seluruh sekolah dan SSB untuk bisa berkompetisi di ajang yang kami gelar,” jelasnya.
Pelatih sepakbola, Coach Timo Scheunemann secara khusus menyampaikan apresiasi buat Djarum Foundation yang bersedia menggelar kompetisi sepakbola putri ini.
Dengan kompetisi ini kata Coach Timo, sudah saatnya Indonesia mengalami tsunami sepakbola putri. “Sudah saatnya SSB membuka kelas untuk putri. Karena kelas putri ini memiliki potensi yang sangat besar,” tandasnya.
Coach Timo melihat sejauh dua kali digelar, kompetisi ini sudah bisa memperlihatkan lplemain-pemain yang bagus. “Dua kompetisi di Kudus dan Surabaya ini sudah bisa terlihat setidaknya empat atau lima pemain yang nantinya bisa menjadi pemain sepakbola putri masa depan. Jadi pemain timnas putri,” tukasnya.
Sementara itu, Head of Field Promotion Savoria, Muhammad Fayyadi mengatakan MilkLife kembali terlibat dalam ajang ini karena komitmen bersama Bakti Olahraga Djarum Foundation untuk turut andil menyehatkan anak-anak Indonesia melalui sepakbola. Sejak turnamen pertama digulirkan hingga saat ini MilkLife senang bisa memberikan asupan kata nutrisi berupa susu yang diharapkan bisa menjadi penopang generasi muda untuk tumbuh sehat dan kuat.
“Sejalan dengan tagline #RealMilkRealLife kami mengapresiasi para siswi yang sangat antusias dan penuh rasa bahagia untuk #BetaniCetakGol. Dengan menjalani olahraga sepakbola secara rutin, didukung dengan mengonsumsi nutrisi seperti susu diharapkan generasi masa depan dapat menyongsong cita-cita mereka dengan lebih tangguh,” tuturnya.
Selama empat hari mulai Kamis (2/5/2024) hingga Minggu (5/5/2024) kompetisi MilkLife Soccer Challenge – Surabaya Series 1 2024 digelar di Lapangan Marinir Bogowonto Surabaya. Ada 58 tim dari sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah mengikuti kompetisi ini.
Kompetisi ini tujuh lawan tujuh untuk kelompok usia 10 tahun sebanyak 16 tim dan 12 tahun sebanyak 42 tim. Selain kompetisi, ada uji ketangkasan bagi siswa berupa dribbling, passing control, one on one, shot on target hingga pinalty shot. Babak final akan digelar pada Minggu (5/5/2024). ril/end
