Logo Mukmatar PKB yang beredar di medsos. (IST)

JAKARTA | duta.co – Silaturrahim politisi santri – khususnya PKB ke sejumlah masyayikh di berbagai daerah —  mulai digelar. Minggu pertama Mei 2024, tokoh-tokoh DPP PKB Jakarta, kabarnya hendak turba ke pesantren.

“PKB tidak bisa lepas dari NU dan pesantren. Baik di Jawa mau pun luar Jawa. Kalau sekarang kami berada di Jawa Timur, minggu depan kami sudah ke luar Jawa. Ini khusus dalam rangka persiapan Muktamar,” demikian salah seorang tokoh PKB Jakarta kepada duta.co, Sabtu (4/5/24).

Politisi santri yang juga mantan penasehat anggota DPR RI ini, menyebut persaipan Muktamar PKB sudah 60%. “Rencananya 23 sampai dengan 25 Agustus 2024 di Jakarta. Materi muktamar segera disampaikan kepada seluruh DPC PKB se-Indonesia,” tegasnya.

Ditanya tentang keterlibatan DPC PKB, ia menegaskan, bahwa, kehadiran mereka itu sebuah keharusan. Ia bahkan menyebut sejumlah DPW PKB yang dinilai telah melakukan konsolidasi perihal persiapan Muktamar mendatang.

“Puluhan DPW dan ratusan DPC sudah tahu akan adanya muktamar. Ini tinggal pemantapan, karena itu kami turba di antara ke Jatim ini,” urainya.

Tema besar Muktamar PKB, jelas, adalah “Memperluas Khidmah untuk Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas”. “Ketua Panitia Muktamar kali ini dipercayakan kepada Dr Lukman Edy, mantan Menteri Percepatan Daerah Tertinggal pada Kabinet Indonesia Bersatu,” tambahnya.

Dr Lukman Edy belum bisa dihubungi. Mantan Sekretaris Jenderal DPP PKB, itu belakangan memang super sibuk. Alumni Universitas Brawijaya Malang ini, dinilai paling pantas untuk memimpin PKB mendatang, setelah Muhaimin Iskandar (Cak Imin) lengser. “Pak LE (Lukman Edy red) sedang sibuk. Pasti nanti telpon balik,” jelas kadidat doktor di Malaysia ini.

Masih menurut kader NU yang dekat dengan keluarga pesantren Tebuireng, Jombang ini, muktamar akan diawali dengan diskusi-diskusi. Ada pun sub tema muktamar lebih kepada menjadikan partai ini sejalan dengan kebijakan politik PBNU. “Misalnya Harmonisasi NU-PKB. Ini penting sehingga nahdliyin benar-benar adem berada dalam PKB,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, ada sub tema: Pilkada tanpa Mahar. Tata Kelola Organisasi Berbasis Nilai-nilai Aswaja dan Keulamaan. “Intinya bagaimana perjuangan politik di PKB ini bermanfaat bagi umat. Bukan untuk kepentingan pribadi,” pungkasnya.

Sejumlah pengurus PKB ketika dihubungi duta.co, mengaku tidak tahu dengan perencanaan muktamar tersebut. Kalau sekedar isu, dia memang mendengar. Tetapi, itu bukan PKB Cak Imin (Muhaimin Iskandar), melainkan kekuatan lama yang ingin bangkit kembali. “Politik itu kan siapa yang memegang keabsahan. Bagi kami itu saja,” tegas lelaki yang wanti-wanti untuk tidak ditulis namanya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry