TUKAR KOIN : Petinggi BI Jatim menunjukkan uang koin yang sudah dikepas rapi dan siap diedarkan ke masyarakat. BI akan membuka penukaran koin rupiah agar peredaran uang koin bisa lebih lancar. DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Bank Indonesia (BI) Kantor Wilayah Perwakilan Jawa Timur membuka loket penukaran uang koin di kantor BI Jalan Pahlawan Surabaya, Minggu (19/1/2020).

Penukaran ini dilakukan sebagai sebuah langkah nyata gerakan Peduli Koin Rupiah yang digagas BI.  Karena sampai sejauh ini, BI merasa peredaran uang koin sangat lambat.

Untuk gerakan Peduli Koin Rupiah ini, BI Jatim menyiapkan modal Rp 1,7 miliar. Ada enam loket yang tersedia dan akan dilayani para pegawai BI.

Kepala Tim Pengelolaan Uang Rupiah BI Jatim, Achmad Fauzi mengatakan BI sengaja menggelar acara khusus di acara penukaran ini. Hal ini dilakukan agar masyarakat lebih antusias untuk melakukan penukaran.

Bahkan, BI Jatim menyediakan banyak hadiah bagi masyarakat yang menukarkan uangnya di hari itu. “Menukar minimal Rp 50 ribu, kita kasih kupon untuk diundi. Hadiah utamanya sebuah motor dan banyak hadiah hiburan lainnya,” kata Fauzi.

Selain itu, jika masyarakat yang menukarkan uang koinnya jauh lebih besar dibandingkan jumlah modal yang disediakan, maka BI akan siap sedia menyediakannya.

“Karena tempat penukarannya di kantor BI, maka kalau kurang, kita sediakan lagi,” tambah Kepala BI Jatim, Difi Ahmad Johansyah.

Sebelum melakukan penukaran, BI mengimbau masyarakat agar menyiapkan uang koinnya dari rumah. Uang koin dihitung dan dikelompoknya sesuai dengan nominal masing-masing. Sehingga ketika sampai di BI, sudah tidak repot menghitung ulang .

“Sampai BI tinggal ambil nomor antrean, karena pasti nanti yang antre banyak,”  tambah Difi.

Program penukaran uang koin ini, tidak hanya berlaku sehari. Namun BI sudah menjalin kerjasama dengan beberapa bank sehingga masyarakat yang beloum sempat ke BI pada Minggu mulai pagi hingga selesai itu, bisa menukarkannya di bank-bank umum.

“Kalau tidak sempat ke BI di Hari Minggu, maka kita sudah bekerjasama dengan beberapa bank yang ada di Surabaya ini untuk bisa melakukan penukaran uang koin,” tandas Fauzi.

Aksi penukaran uang koin ini dilakukan karena BI selama ini merasa peredaran uang koin tidak lancar. Dari jumlah yang dikeluarkan dalam waktu tiga tahun terakhir, ternyata yang kembali ke BI tidak lebih dari dua persen.

Padahal, kalangan usaha sangat membutuhkan uang koin ini terutama pengusaha ritel. Namun, BI kesulitan untuk memenuhi permintaan itu, karena untuk mencetak uang koin itu, biayanya sangat mahal seban bahan bakunya juga mahal. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry