DIAMANKAN: Tersangka jambret saat diamankan ke Mapolsek Simokerto. Duta/Tunggal Teja

SURABAYA | duta.co – Berakhir sudah petualangan tiga sahabat ini. Pasalnya, RA (18) warga Jalan Tambak Gringsing Baru, MS (17) seorang pelajar asal jalan Pesapen Barat, dan Moch Farid (18) seorang pelajar asal Tambak Gringsing Baru berhasil dibekuk polisi usai menjambret. Keduanya dibekuk Jumat (2/6) sekitar pukul 21.30 WIB di Jalan Simolawang Taman Surabaya.

Sebelum tertangkap, ketiga jambret belia itu beraksi di Jalan Raya Kembang Jepun. Dengan mengendarai motor Honda Beat warna L 5614 PX, ketiganya mengikuti korban Amina Tush Solihah (23) warga Kapas Lor yang saat itu mengendarai sepeda motor sendiri. Nah, tepat di jalan Kembang Jepun korban berhenti karena ada telepon masuk pada saat itulah, tiga jambret itu merampas handphone yang dibawa oleh Aminah.

Merasa handphonenya dirampas, Aminah spontan teriak jambret dan minta tolong. Diapun menancap gas motornya untuk mengejar kedua jambret tadi. Sayang, teriakan jambret dan minta tolong korban terdengar anggota Reskrim yang sedang piket. “Tanpa buang waktu petugas langsung melakukan pengejaran sehingga ketiganya berhasil ditangkap di jalan Simolawang Taman Surabaya,” sebut Kompol Masdawati, Kapolsek Simokerto.

Tiga jambret belia ini akhirnya dibawa ke Mapolsek Simokerto untuk diinterogasi. Begitu juga korban, mereka dimintai keterangannya. Hasil interogasi cukup mengejutkan. Sebab tiga pelaku jambret ini dua diantaranya masih dibawah umur.

“Kami akan terus kembangkan TKP TKP lainnya. Dan sementara, keduanya mengaku selalu beraksi bertiga,” sambung Kompol Masdawati.

Terungkap pula, dalam beraksi selama ini, ketiga pelaku sering melukai korbannya. Sebab, target terpenting keduanya adalah merampas harta benda para korban, meskipun harus menjatuhkan korbannya diatas aspal. “Bahkan korban yang terakhir (Amina Tush Solihah,red) juga sempat terjatuh, ketiganya selalu mengonsumsi miras terlebih dahulu saat akan melakukan aksinya.

Kini dua tersangka di bawah umur telah diserahkan ke Bappas untuk proses lebih lanjut, Sedangkan Moch Farid, mengaku menjambret untuk keperluan membayar SPP sekolahnya.

“Dikasih orang tua sudah saya habiskan buat jajan, saya terpaksa jambret rencananya buat dijual dan hasilnya untuk menggantikan uang SPP yang sudah habis itu,” kata Farid. tom/gal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry