ANTISIPASI CUACA: Para pemilih tampak antre di tempat pemungutan suara (TPS) di Los Angeles, Sabtu, 10 Februari 2024 kemarin. (Foto: Rivan Dwiastono/VOA)

SURABAYA | duta.co – Sejumlah daerah di Indonesia beberapa hari ini dan mendatang berpotensi diterpa cuaca ekstrem berupa hujan lebat diikuti angin kencang hingga banjir.

Cuaca tak menentu ini diperkirakan juga akan terjadi pada hari pemungutan suara pada Rabu (14/2) mendatang, karena itu dibutuhkan kewaspadaan dan antisipasi dari penyelenggara dan petugas pemilu serta masyarakat luas yang akan hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Menurut data KPU RI, dari 823.220 jumlah TPS, ada 820.161 TPS yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia, dan sisanya 3.059 TPS ada di luar negeri.

Moch. Shofwan, anggota Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI) yang juga dosen perencanaan wilayah dan kota, Universitas PGRI Adi Buana (UNIPA) Surabaya menyampaikan hal itu mengingat adanya potensi risiko yang harus diwaspadai dalam morfologi wilayah Indonesia yang terdiri dari wilayah Pesisir, Daratan dan Pegunungan. Shofwan merinci, TPS di Wilayah Pesisir berpotensi banjir rob, TPS di wilayah daratan berpotensi banjir akibat intensitas hujan yang cukup tinggi disertai angin kencang bahkan puting beliung.

“Beda lagi TPS di wilayah Pegunungan, ada ancaman longsor jika hujannya cukup lebat dengan tutupan lahan yang kurang optimal,” jelasnya.

Karena itu, dalam persiapan pelaksanaan pemilu 2024, Shofwan menyarankan adanya kesiapsiagaan atau preparedness dan mitigasi dari semua pihak dengan cara collaborative governance sebagai upaya penanggulangan ancaman bencana secara terintegratif dan terarah.

Upaya itu, lanjutnya,harus dilakukan dengan sudut pandang keruangan atau spasial sehingga rumusannya lebih aplikatif disertai informasi tingkat risiko wilayahnya beserta solusi, pilihan, tindakan, serta kebijakan yang harus diambil.

“KPU punya tugas tambahan, memastikan lokasi TPS aman dari ancaman potensi bencana sekaligus punya antisipasi preventif-proaktifnya,” terangnya.

Shofwan juga ingatkan KPU perlu punya strategi antisipasi dalam distribusi logistik pemilu jika terjadi hujan lebat, serta solusi bagi pemilih jika akses menuju TPS terjadi banjir yang cukup masif.

Letak geografis Negara Indonesia yang terletak antara lempeng bumi raksasa yakni Eurasia, Indoaustralia dan Pasifik atau yang dikenal dengan Ring of Fire menjadikan sebagian besar wilayah Indonesia rawan terhadap bencana alam.

Kondisi ini, lanjut Shofwan, merupakan ancaman yang sulit diprediksi dengan perhitungan kapan, dimana, bencana apa yang terjadi, berapa kekuatan, bahkan tidak dapat memperkirakan estimasi korban jiwa maupun harta benda.

“Oleh karenanya KPU sampai tingkatan paling bawah KPPS harus benar-benar siap menghadapi potensi ancaman bencana alam yang ditimbulkan sehingga tercipta pemilu yang aman, damai, dan terkontrol,” tambah dosen yang juga Wakil Ketua Badan Kemaritiman PCNU Sidoarjo ini (*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry