SINERGI : Relawan Kesehatan bersama Kadinkes dr. Fauzan dan kepala puskesmas se – Kota Kediri (Irfan Marzuki/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Ditengah maraknya berbagai isu masalah di dunia kesehatan akhir-akhir ini, elemen masyarakat menginginkan adanya peningkatan dan kesiapsiagaan pelayanan kesehatan oleh tim respon cepat Pemerintah Kota Kediri. Bentuk sinergitas ini terlihat, Kamis (12/3), saat dr. H. Fauzan Adima, Kepala Dinas Kesehatan didampingi para Kepala Puskesmas se – Kota Kediri menerima perwakilan LSM Bara Juang dan GR MKLB di ruang kerjanya.

Diskusi cukup menarik masing – masing disampaikan Daniel Arisandi selaku Ketua Ormas Bara Juang dan Rahmat Mahmudi selaku Ketua Umum GR MKLB serta rekan relawan peduli kesehatan dalam audiensi tersebut. Kadinkes maupun para kepala puskesmas menyampaikan terima kasih atas pertemuan ini, tanpa terasa berlangsung hingga dua jam.

Harapan ke depan pun disampaikan terkait peningkatan pelayanan masyarakat di puskesmas, pelayanan obat hingga penggunaan kendaraan ambulance yang dapat menjangkau semua lapisan masyarakat. Adanya informasi penggunaan ambulan harus atas persetujuan dari kepala puskesmas (kapus), akhirnya bisa diluruskan dan dipahami bahwa kabar tersebut tidak benar.

“Kami mendapatkan penjelasan terkait ambulance, tidak perlu mendapatkan ijin dari kepala puskesmas dan bisa dipergunakan sesuai skala prioritas pelayanan darurat. Kami dari LSM dan relawan akan membantu memberikan sosialisasi hingga masyarakat paham. Tentu dengan bahasa yang bisa dipahami karena masalah kesehatan ini sangat penting,” jelas Daniel Arisandi.

Kadinkes Kota Kediri, memberikan apresiasi atas audensi ini dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Daniel beserta kawan – kawan LSM dan relawan kesehatan untuk dijadikan instropeksi dan lebih meningkatkan upaya pelayanan kesehatan.

“Terkait perbedaan pelayanan yang dirasakan masyarakat terutama bagi calon pasien kriteria umum dan BPJS itu tidak ada. Bahwa semua puskesmas telah menggunakan mesin antrian otomatis, jadi pelayanan diurutkan sesuai nomer antrian yang diambil pasien,” terang dr. Fauzan Adima.

Jika pasien memang dalam kondisi darurat? Fauzan yang juga menjabat Direktur RSUD Gambiran II menegaskan bahwa pada puskesmas telah tersedia UGD sehingga tidak perlu pakai nomor antrian. “Hal ini terkadang menjadi hal yang disalahartikan oleh pasien. Jadi tidak ada mendahulukan pasien umum daripada pasien BPJS. Kami akan evaluasi para petugas kesehatan di puskesmas, jangan pernah lelah mengedepankan senyum salam sapa,” terangnya.

Hal ini memang harus dilakukan, karena pasien yang datang pasti membutuhkan pelayan terbaik apalagi dalam kondisi sakit. “Kondisi tersebut harus dimaklumi oleh petugas kesehatan untuk selalu melayani masyarakat dengan baik. Kemudian puskesmas dan Dinkes akan terus memberikan sosialisasi tentang 144 kriteria diagnosa yang didukung BPJS dan puskesmas hingga pasien harus dirujuk ke rumah sakit,” imbuh Kadinkes Kota Kediri. (fan/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry