CORONA : Satu keluarga saat berada di teras Kantor Kecamatan Ngadiluwih (istimewa/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Bahwa virus Corona bukanlah aib, meski di sisi lain bisa menulari siapapun. Namun hati siapa tidak terasa pedih, saat satu keluarga warga Desa Mangunrejo Kecamatan Ngadiluwih yang terkonfirmasi positif Klaster Kedak Semen. Berniat pulang kampung ke rumahnya berniat menjalani isolasi mandiri. Saat tiba di pintu masuk desa, justru dikabarkan mendapat perlakuan penolakan oleh para tetangganya.

Terlihat satu keluarga beranggotakan bapak, ibu dan dua anak belum dewasa ini membawa sejumlah bekal, pada Sabtu (06/06). Seperti alat tidur, alat makan dan alat mandi sesuai anjuran protokol kesehatan. Hingga akhirnya, mereka dievakuasi dengan mobil BPBD Kabupaten Kediri dari Halaman Kantor Kecamatan Ngadiluwih. Mau dibawa kemana? Salah satu anggota Unit Reaksi Cepat (URC) BPBD saat ditemui di kantor kecamatan mengatakan dibawa ke Wisma Atlet di Pare.

Tentunya, sangat ironis saat rombongan Forpimda Jawa Timur melakukan kunjungan Kampung Tangguh Semeru di Desa Dukuh Kecamatan Ngadiluwih. Lalu desa sebelah sibuk memasang portal menutup seluruh akses desa menolak kepulangan satu keluarga ini. Akhirnya didapat keterangan, bahwa satu keluarga ini sebelumnya tinggal di Desa Kedak Kecamatan Semen ikut mertuanya.

“Sebelumnya saya ikut mertua, karena banyak terserang Corona kami berniat pulang ke rumah sendiri. Ternyata kami ditolak masuk dan atas saran keluarga diminta ke kantor kecamatan karena disana disediakan tempat isolasi,” ucapnya ditirukan salah anggota TNI berdinas di Koramil Ngadiluwih. Setibanya di lokasi, ternyata kantor ini memang terlihat sepi dan dia pun kebingungan lalu kemudian kejadian ini disampaikan ke tim URC BPBD.

Ketua DPRD Kabupaten Kediri Dodi Purwanto saat dikonfirmasi atas kejadian ini, sangat menyayangkan kinerja tim gugus tugas karena dianggap tidak memberikan perhatian dan bertanggung jawab. “Jujur saya sendiri juga terharu, mendengar ada laporan ini. Dimana satu keluarga terpapar positif. Hendak pulang ke rumahnya menjalani isolasi mandiri mendapat penolakan. Padahal dalam Rapat Dengar Pendapat digelar kemarin, disampaikan tim gugus tugas menyediakan posko di Wisma Atlit Pare dan posko milik Dinsos berada di Grogol,” terangnya. (nng)