Sembilan dosen Unusa menjadi Duta Kemendikbudristek. DUTTA/ist

SURABAYA | duta.co – Kabar kembira diterima sivitas akademika Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Sembilan dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) terpilih menjadi Duta Kampus Mengajar (DKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) 2022.

Sembilan dosen itu adalah Jauharotul Rihlah, Rudi Umar Susanto, Afib Ruliansyah, Machmudah, Tyas Saputri, Akhwani, Edi Pujo Basuki, Tatik Muflihah dan Agus Wahyudi.

Dosen S1 PG-PAUD FKIP Unusa, Jauharotul Rihlah mengungkapkan Program Duta Kampus Merdeka merupakan komunitas para dosen perguruan tinggi yang tergerak untuk berkontribusi dalam mengakselerasi sosialisasi dan implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka di seluruh Indonesia.

“Tujuannya agar para dosen dan perguruan tinggi berperan dalam transformasi pendidikan tinggi dan eksistensi kampus ke depan melalui implementasi kebijakan MBKM,” ungkap perempuan yang terpilih menjadi salah satu peserta Duta Kampus Merdeka 2022.

Perempuan asal Lamongan ini mengungkapkan rasa syukurnya karena bisa terpilih menjadi Duta Kampus Merdeka Kemendikbudristek 2022. Sebagai DKM 2022, dirinya beserta teman-temannya memiliki tugas untuk menyukseskan berbagai program kampus merdeka.

“Peran utama Duta Kampus Merdeka adalah sebagai go-to-person di perguruan tinggi asal maupun perguruan tinggi sekitar untuk menjawab dan membantu memecahkan masalah seputar program Kampus Merdeka sehingga tidak ada lagi kendala untuk mengimplementasikannya pada kurikulum perguruan tinggi,” ungkapnya.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim memberikan selamat kepada para dosen yang lolos sebagai peserta Duta Kampus Merdekan 2022. Dirinya berharap agar para dosen dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Dalam kesempatan yang sama, Nadiem meluncurkan 2 program baru Kampus Merdeka dalam ‘Kick-off & Onboarding Komunitas Duta Kampus Merdeka’.

Dua program ini masing-masing diberi nama ‘Wirausaha Merdeka’ dan ‘Praktisi Mengajar’, untuk melengkapi 4 program Kampus Merdeka yang telah berjalan sebelumnya.

“Selain 4 program flagship yang sudah berjalan dengan baik sejak tahun lalu, tahun ini kita akan membuka 2 program baru. Pertama wirausaha merdeka, kedua praktisi mengajar,” kata Nadiem.

Nadiem menambahkan, Wirausaha Merdeka menempatkan mahasiswa dalam program kewirausahaan perguruan tinggi terpilih, untuk menciptakan ratusan usaha yang berkelanjutan.

“Sedangkan Praktisi Mengajar, mengajak praktisi untuk berkolaborasi dengan dosen pengampu mata kuliah, membawa ilmu industri langsung ke ruang kelas,” ungkapnya. ril/hms

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry