MADIUN | duta.co — Puluhan UMKM di Kabupaten Madiun menerima sertifikasi halal dari Kemenag setempat, adanya sertifikasi itu produk UMKM bisa makin bersaing dan diedarkan ke swalayan hingga ekspor. Lalu, peluang pasar makin luas, konsumen merasa tenang, sebab produknya halal.
“Sertifikasi halal sangat diperlukan bagi pelaku usaha seperti UMKM ini, apalagi sertifikasi itu dalam waktu dekat diwajibkan bagi produk makanan, minuman dan lainnya,” ujar Kepala Kankemenag Kabupaten Madiun Akhmad Sururi, usai penyerahan Sertifikasi Halal di Pendopo Muda Graha, Selasa (5/10/2021).
Sesuai kuota, tambahnya, saat ini baru sebanyak 71 UMKM memili produk makanan dan minuman difasilitasi untuk mendapat sertifikat halal. Seluruh proses sertifikasi halal tidak dipungut biaya atau gratis, UMKM penerima sertifikat halal hasil pendampingan tahun 2020.
Ia mengatakan keuntungan memiliki sertifikat halal seperti peluang pasar makin luas, produk bisa lebih diterima mini market, swalayan hingga ekspor. Untuk mendapatkan pendampingan sertifikasi halal, UMKM diajukan syarat minimal selama 3 tahun terus berproduksi.
Menyinggung syarat lain seperti KTP, keterangan domisili, nomor induk berusaha dan lainnya. “Saya yakin persyaratan administrasi mudah, pasti dimiliki pelaku usaha maupun UMKM,” ujar Akhmad Sururi lagi.
Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputra meminta para pelaku UMKM telah menerima sertifikat halal, tetap menjaga kualitas produknya. Baik mulai dari bahan diolah, cara pengolahan hingga pengemasan dilakukan dengan baik. Bahan halal, pengolahan halal hingga pengemasan baik, produknya dijamin halal.
“Saya yakin, produk halal sangat penting dan dicari masyarakat, lalu masyarakat pun butuh kepastian produk itu halal. Soal peluang pasar pasti terbuka luas, bisa jadi tidak hanya nasional. Tidak tertutup kemungkinan sampai ekspor,” tandasnya. (ags)
