PERSIK : Umpan heading Nicola diselesaikan tandukan Faris Aditama (Nanang Priyo/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Heading Nicola Asceric ke arah gawang Bhayangkara FC, kemudian disambar tandukan Faris Aditama di menit ke – 9, sontak menjadikan Stadion Brawijaya bergetar pada Jumat (06/03). Sempat diwarnai hujan dan kondisi lapangan yang kurang, tim tuan rumah Persik Kediri tak mampu berbuat banyak, saat babak kedua harus mengantisipasi serangan tim tamu. Coach Joko Susilo dikonfirmasi usai pertandingan mengakui jika dirinya salah taktik.

Sama – sama bermain ngeyel, namun keberuntungan berpihak pada tim tuan rumah. Meski demikian, dalam tambahan waktu babak kedua harus kehilangan Andri Ibo di menit ke – 93 karena diganjar garis merah. Sepanjang 15 menit pertama, The Guardian julukan tim bertabur bintang Bhayangkara FC dibuat kalang kabut meladeni serangan Persik dari sejumlah sisi. Karena cideranya Sackie Doe dan Faris Aditama, menjadikan pola permainan Persik terbaca tim lawan.

Hal ini terbukti dengan terciptanya gol di menit ke – 43, Renan da Silva lepas dari pengawalan setelah kemelut di depan gawang Persik mampu menciptkan gol. Pergantian pemain pun dilakukan Coach Paul Christopher Munster pada babak kedua. Memasukkan Adam Alis, Dendy Sulistyawan dan Hargianto terbukti ampuh menambah daya dobrak meski tidak berbuah tambahan gol. Sementara Persik Kediri terpaksa menarik kiper utama Dimas Galih digantikan Junaidi dikarenakan cidera.

“Kami sebenarnya unggul dalam bola – bola crossing meski pinalti saat babak pertama gagal. Saat kita tertinggal di babak pertama, kami akhirnya berhasil menyusul. Selanjutnya banyak peluang namun hasilnya mengecewakan. Meski kami tidak kalah karena bisa menyamakan kedudukan, ini menjadi pelajaran berharga untuk pertandingan berikutnya melawan Persija,” jelas Coach Paul.

Faktor wasit yang dianggap mendukung tim tamu dan faktor lapangan yang kurang baik, juga menjadi keluhan disampaikan Pelatih Kepala Bhayangkara FC. Bahkan, dirinya dihajar kartu kuning karena dianggap protes yang berlebihan. Sementara Tim Macan Putih, terlihat belum padu dalam mengatur pola serangan dan pertahanan. Nicola Asceric dibiarkan sendirian di depan menunggu pasokan bola.

“Namun saya harus memberi apresiasi kepada pemain telah bekerja keras. Ada beberapa rencana yang tidak berjalan. Terpaksa saya harus mengganti pemain untuk melakukan perubahan dari rencana B ke C. Namun kondisi pemain yang cidera menjadikan rencana tersebut tidak berjalan. Padahal saya masih punya Bagas, tidak bisa dimasukkan karena kiper harus diganti,” jelas Coach Joko Susilo.

Terkait kondisi lapangan juga diakui Danny Saputra, pemain bek Persik, bahwa sangat berat untuk lari dan susah untuk mengontrol bola. “Kondisi lapangan sangat berat, selain karena ketebalan rumput dan faktor hujan, jika kita injak maka tanahnya merosot. Selain itu juga banyak lubang dan ini jelas menguras banyak energi kami,” terangnya. (ram/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry