SURABAYA | duta.co – Keinginan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul (GI) agar PKB sejalan dengan NU, terus dilawan politisi PKB. Bahkan opsi GI agar PKB melakukan regenerasi pemimpin, juga mendapat pelawanan.

PKB Jatim misalnya, membalasnya dengan sindiran menohok. Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah menyebut Gus Ipul seperti ‘tong kosong nyaring bunyinya’. “Ya, sama juga dengan pepatah tong kosong nyaring bunyinya,” kata Anik kepada detikJatim, Kamis (18/4/2024).

Anik heran dengan kelakuan Gus Ipul yang banyak bicara terkait PKB. Padahal, Gus Ipul sudah tidak menjadi kader PKB sejak lama. “Gus Ipul itu kan bukan PKB, kok bahas internal PKB. Di tingkatan apapun, Gus Ipul nggak ada di struktur PKB,” jelasnya.

Pimpinan DPRD Jatim ini juga menyesalkan PKB pernah memberi rekomendasi pada Gus Ipul untuk maju sebagai Pilwali Kota Pasuruan 2020. Sebab, Gus Ipul tidak memberi kontribusi apapun terhadap partai. “Kalau tiket maju Pilwali Kota Pasuruan dulu 2020 memang dari PKB, tapi setahu saya nggak pernah Gus Ipul bantu agar PKB besar,” tegasnya.

Anik menegaskan, seluruh kader PKB solid di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Pernyataan Gus Ipul pun tidak mengganggu kesolidan partai. “PKB sudah capek konflik, itu bagian dari masa lalu. Saat ini seluruh kader PKB sangat solid di bawah kepemimpinan Gus Imin,” jelasnya.

“Terbukti Gus Imin dapat mengembalikan kemenangan PKB ke 4 besar nasional, karenanya senyaring apapun bunyinya Gus Ipul, itu isinya kosong atau tidak berdampak,” tandasnya.

Gus Ipul memang (sekarang) bukan pengurus PKB. Tetapi konstribusi membesarkan partai ini, tidak bisa disepelekan. Mantan Sekjen DPP PKB ini juga ikut malang-melintang, berkeringat membesarkan partai. Wajar, kalau GI sebelumnya, menyebut PKB tidak boleh bergantung kepada seseorang, kelompok tertentu, tapi pada perjuangan besar Nahdlatul Ulama (NU).

“Maka, ini waktunya regenerasi PKB!” katanya usai meresmikan gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi dan UMKM Kota Pasuruan, Rabu (17/4).

Waktunya Regenerasi!

Menurut Gus Ipul, regenerasi adalah suatu keharusan yang harus dipahami kader-kader PKB dan itu adalah hal yang biasa. PKB tidak perlu panik apalagi sampai ketakutan karena dinamika yang terjadi biasa-biasa saja.

“Saya juga dulu pernah merasakan di-reshuffle, diganti, ya biasa saja. Saat itu, saya terima saja. Jadi, apa yang terjadi saat ini diterima saja, karena ini sebagai bagian yang memang harus dilalui PKB,” ujar Gus Ipul.

Gus Ipul mengaku heran karena kemudian sekarang berkembang isu seakan-akan dirinya mau mengganti ketua umum dan lain-lain. Padahal, itu sebenarnya sesuatu yang biasa-biasa saja, proses yang biasa.

“Di kepengurusan Nahdlatul Ulama (NU) sendiri, Ketua Umum sudah berganti berulang-ulang. Ada dinamika juga biasa. Maka, saya kira, kalau di PKB sendiri ada pergantian pimpinan, ya sebenarnya biasa saja,” sambung dia.

Maka, ia meminta PKB untuk tidak perlu membesarkan terkait dinamika yang terjadi. Tidak perlu berlebihan dan panik menyikapi apalagi sampai menduga ada rekayasa dan segala macam.

“Sekali lagi saya menyatakan tidak ada upaya yang digerakkan oleh kekuasaan untuk mengganti pimpinan PKB, tapi ini muncul karena memang tuntutan alamiah yang sebenarnya tuntutan biasa,” terangnya.

“Saya tegaskan lagi, PKB ini didirikan NU, untuk itulah berulang-ulang saya sampaikan pimpinan PKB harus berkomunikasi dan minta nasihat ke Rais Aam dan Ketua Umum PBNU karena ini berkaitan dengan sejarah berdirinya PKB,” tukasnya. (sumber detik.com)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry