SIDOARJO | duta.co – Naas betul nasib balita Erlangga dan ayahnya. Anak berusia 2,5 tahun itu, tiba-tiba menarik gas sepeda motor yang sedang berada di atas perahu tambangan di Dusun Banjar Pertapan, Kecamatan Taman, Sidoarjo menuju Desa Driyorejo, Kamis (18/4/24) sekitar pukul 18.40 Wib.

Begitu melihat Erlangga (anaknya) masuk sungai, sang ayah Nanda Freda Eryansyah (27) tidak bisa diam. Ia pun meluncur ke sungai, dan gagal kembali. “Kondisi sungai sangat deras. Sampai sekarang tim SAR (Search and Rescue red) belum berhasil menemukan. Apalagi semakin malam, kondisi semakin gelap,” demikian disampaikan Kepala Dusun Banjar Pertapan, Jumiran kepada duta.co, di lokasi kejadian.

Warga sekitar Bandar dan Driyorejo, Gresik tumplek blek di TKP  (Tempat Kejadian Perkara). Sejumlah Tim SAR di datangkan, tampak anggota TIM SAR dari Kecamatan Krian, Kecamatan Taman dan Driyorejo. Kabarnya akan datang Tim SAR dari provinsi. “Kami diminta konsentrasi di sini. Tetapi, kondisi lapangan sangat gelap, sehingga sulit bertindak,” demikian salah seorang petugas.

Tim SAR dari NU (Nahdlatul Ulama) juga turun lapangan. (FT/MKY)

Menurut salah seorang tokoh agama di Bandar, kejadiannya sebelum masuk masuk waktu salat isya. “Ini kan malam Jumat. Kita tahlilan, masih sedang amien-amien, tiba-tiba anak pemilik perahu itu datang. Mengabarkan kalau ada sepeda motor dan dua orang masuk sungai. Pak Ari Santoso (pemilik perahu itu) langsung lari,” tegasnya.

Dan benar, saat itu, ada keluarga Minto warga Driyorejo, Kabupaten Gresik (yang hanya dibatasi sungai) sedang berdada di atas perahu. “Pak Minto ini mertua Mas Nanda. Berempat pulang dari Tarik, Mojokerto mengendarai 2 sepeda motor. Kabarnya, Nanda sama anaknya (Airlangga) sedang Minto bersama anaknya perempuannya yang notabene istri Nanda,” terang sumber duta.co di lokasi.

Sri Harlita, istri Ari Santoso yang saat itu bertugas menjadi operator tambangan pun, tak kuasa berbuat banyak. Ia hanya bisa menjerit. Dan minta tolong. “Ini pelajaran bagi semuanya. Bahwa motor metic harus dimatikan saat berada di perahu tambangan. Di samping itu, para penambang juga harus sadar bahwa sungai ini sangat dalam dan berbahaya. Semoga Nanda dan Airlangga segera ditemukan,” begitu harapan seorang petugas. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry