PETELUR : Ayam petelur dari PEPC di kandang milik BUMDes Cakra Mandiri. (reinno pareno/duta)

BOJONEGORO | duta.co – Menjalankan usaha ternak yang menjanjikan di masa depan bukan saja potensial, namun juga akan memberikan keuntungan yang tidak kecil. Diantaranya dengan memanfaatkan lahan yang ada. Terlebih apabila bertempat tinggal di pinggiran kota, tentunya lebih cocok dengan usaha ternak.

Hal itu terbukti dilakukan sejumlah peternak ayam petelur yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Cakra Mandiri Kacangan Kecamatan Tambakrejo Bojonegoro. Untuk lebih mengembangkan budidaya ayam petelur, Pertamina Eksplorasi Produksi Cepu (PEPC) selaku operator tambang gas Jambaran Tiung Biru (JTB) menyerahkan bantuan sebanyak 1.500 ekor ayam petelur.

“Sudah kami terima ayam petelurnya dan kami lebih bersemangat untuk beternak,” kata Sekertaris BUMDes Cakra Mandiri Lathifah Fakhrur, Kamis (09/04/2020).

Menurutnya serahterima ayam petelur dilakukan di kandang ayam sehari sebelumnya, selain staf, sejumlah manager PEPC yang turut masuk ke kandang ayam, turut serta perangkat desa dan pengurus BUMDes Cakra Mandiri.

Edy Purnomo selaku Pjs. JTB Site Office Public Goverment Affair (PGA) Manager PEPC mengatakan, setelah BUMDes Cakra Mandiri di September 2019 memulai mengembangkan program peningkatan mata pencaharian melalui budidaya ayam petelur di Desa Kacangan Kecamatan Tambakrejo Bojonegoro, selain diserahterimakan 1.500 ayam petelur dan sekaligus penyerahan lengkap fasilitas produksi.

“Kegiatan budidaya sendiri telah dimulai sejak September 2019 dan hingga saat ini telah berhasil mencapai produksi 120 kilogram perhari atau 90 persen dari jumlah ayam petelur,” katanya yang pernah sebagai dosen pengajar Fakultas Komunikasi Universitas Dr.Soetomo Surabaya ini.

Sementara itu Kepala Desa (Kades)  Kacangan Kecamatan Tambakrejo M. Aziz Ghozali, pihaknya sangat mengapresiasi inisiatif PEPC dalam membantu mewujudkan impian BUMDesa Cakra Mandiri untuk menpunyai usaha yang dapat menyokong mata pencaharian masyarakat desa.

“Saya ucapkan terima kasih sekali, PEPC sudah bantu mewujudkan semua ini, sekarang kami tambah percaya diri dengan mempunyai usaha telur ayam ini.” katanya.

Sedangkan program pengembangan budidaya ayam petelur yang dikembangkan di Desa Kacangan, saat ini telah berproduksi rata rata perharinya mencapai 100 hingga 120 kilogram. Dengan harga telur yang fluktuatif antara Rp 22 ribu hingga Rp 23 ribu. Adapun total hasil penjualan telur dari BUMDesa Cakra Mandiri di Pebruari hingga Maret adalah sebesar Rp 48.456.200 dengan produksi telur sejumlah 2.427 butir.

“Alhamdulillah, kami telah mampu mencukupi kebutuhan masyarakat seputaran Desa Kacangan. Dalam sehari, bisa menghasilkan telur hingga 120 kilogram. Tentunya ini mendatangkan pendapatan yang signifikan untuk BUMDesa.” jelas Kades.

Seperti diketahui, di tengah tengah pandemi Coronavirus Disease (Covid 19) ini kebutuhan akan bahan pokok menjadi meningkat, terutama dengan adanya isolasi atau karantina mandiri setiap masyarakat. Telur merupakan salah satu bahan makanan untuk pemenuhan gizi terutama sumber vitamin A yang didapatkan dari kuning telur menjadi penting untuk meningkatkan imun tubuh, terutama ketika terjadi musim pandemi.

Sedangkan program pengembangan budidaya ayam petelur, bukanlah yang pertama. Sebelumnya PEPC mengembangkan di dua desa seperti di Desa Bandungrejo Kecamatan Ngasem Bojonegoro dan Desa Dolokgede Kecamatan Tambakrejo Bojonegoro. Sebelum produksi telur, program diawali dengan grup diskusi terfokus, pembangunan kandang ayam beserta sarana prasarananya, berikut pelatihan manajemen untuk anggota BUMDes difasilitasi PEPC. rno

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry