PEMBEKALAN: Pembekalan kepada WPA di Kecamatan Pesantren (duta.co/M. Isnan)

KEDIRI | duta.co -Semakin meningkatnya angka penderita HIV AIDS di Kota Kediri, menjadikan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) bekerjasama dengan Puskesmas Pesantren II Kota Kediri menggelar sosialisasi dan pelatihan kepada Warga Peduli AIDS (WPA) dari 6 Kelurahan di Kecamatan Pesantren, Selasa (28/8).

Sebanyak 30 WPA se – Kecamatan Pesantren ini, diberi pembekalan terkait penanganan jenazah Orang Dengan Virus HIV AIDS (ODHA). Pendamping WPA, Ariadi Kusworo menjelaskan, selama ini jenazah ODHA masih dianggap riskan untuk ditangani.

“Dalam penyelenggaraan jenazah ODHA ini pasti ada SOP-nya. Makanya teman-teman dikumpulkan ini dibekali lagi bagaimana penanganannya itu. Harapannya nanti teman-teman di sini dapat memahami, kemudian bisa menularkan ilmunya kepada masyarakat, sehingga bahaya yang muncul dalam menangani jenazah ini bisa dihilangkan,” katanya.

Ariadi menjelaskan, bahwa virus HIV AIDS yang terdapat pada jenazah ODHA bakal mati setelah 4 jam. Maka perlu pendiaman selama waktu tersebut, sebelum jenazah dilakukan penanganan.

“Nah, WPA yang dulunya hanya mensosialisasikan apa itu AIDS, bahayanya, kini mereka diberi bekal penanganannya untuk disampaikan pada masyarakat,” katanya.

Tutik Kusumawati, Pemegang Program HIV AIDS Puskesmas Pesantren II menyebut ada peningkatan jumlah penderita penyakit HIV-AIDS di Kota Kediri, terutama di wilayahnya yang telah ditangani. Banyak penderita Infeksi Menular Seksual (IMS) tidak mau berobat atau periksa sejak dini karena malu.

“Jadi selama 2018 ini memang ada peningkatan penemuan kasus HIV AIDS di sini. Maka hari ini memang kita fokus adakan refreshing IMS kepada kader. Banyak sekali di masyarakat ditemukan, tapi mereka takut berobat, alasannya mungkin malu karena terkait infeksi virus menular seksual,” ungkapnya.

Dengan pembekalan kepada sebanyak  diharapkan mampu memberi pendampingan kepada masyarakat. Sehingga, masyarakat tidak lagi mau konsultasi kesehatannya.

“Mereka yang lebih dekat dengan masyarakat, tahu keluhannya, dan biasanya kalau sesama perempuan dia bisa sharing dan kita akan lakukan pemeriksaan,” tandasnya. (ian/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry