BAMBU : Jurnalis Kediri bersama tim Humas PT. Gudang Garam .Tbk (Humas /duta.co)

BANDUNG l duta co – Keberadaan pohon bambu ternyata melekat diantara kehidupan manusia. Selain sebagai alat musik, bambu juga dipergunakan sebagai sarana ibadah pada agama Hindu dan Budha. Namun satu hal yang belum diketahui, manfaat yang bisa dirasakan langsung menjaga kebutuhan oksigen, menyimpan kandungan air dan akarnya sangat kuat menahan erosi tanah.

Hal ini disampaikan, Abah Wawan, sapaan akrab Wawan Dandawan Margadipradja, BA, M.Ed., narasumber dihadirkan PT. Gudang Garam .Tbk saat menggelar studi banding bersama puluhan jurnalis Kediri. Bertempat di Dusun Bambu Lembang Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat, pada Sabtu (2/11). Dalam acara bertema Gudang Garam peduli alam dan ekonomi kerakyatan yang digelar selama 4 hari.

Disampaikan sebagai sarana ibadah, dari bambu mampu Menghasilkan 800 nada suara saat digelar ritual ibadah. Pun demikian, alat musik bambu kini telah ‘go international’, karena kerap diajak tampil bersama musisi kelas dunia. ‘Terdapat 800 jenis nada suara yang bisa dihasilkan dengan beragam tehnik dipergunakan,” terangnya.

Seperti di sejumlah negara di Eropa, seperti Ukrania, cara memainkan dipukul dari depan dan belakang. “Hanya di Indonesia, para musisi juga memainkan dengan cara ditabuh,” ungkap Abah Wawan sambil memeragakan cara memainkan ditabuh pada ujung bambu. Rumput raksasa demikian sebutan warga Barat untuk pohon bambu.

“Karena selalu diawali dari rumput, kemudian akan muncul atau bisa ditanami bambu. Selanjutnya akan berkembang dengan sendirinya. Namun untuk cara menebang bambu, disarankan jangan saat musim basah atau hujan. Karena bekas potongannya mudah rapuh atau dimakan sejumlah binatang,” terangnya.

Abah Wawan pun menyampaikan kesalutan kepada PT. GG yang ternyata telah melakukan reboisasi dengan menanam pohon bambu di kawasan Gunung Wilis. “Bambu mampu menghasilkan kebutuhan oksigen, pohon ini bisa menahan air dan semua untuk kebutuhan manusia. Makanya harus dikembangbiakan dan selalu dirawat dengan baik,” ujarnya.

Kabid Humas PT. GG, Iwhan Tricahyono menyampaikan ucapan terima kasih kepada Abah Wawan atas ilmu telah diberikan. Juga kepada Manajemen Dusun Bambu selaku pengelola wisata, telah memberikan waktu, tempat dan kesempatan dalam studi banding ini. “Kami berharap dengan acara ini, keberadaan media memiliki peran besar untuk menyebarluaskan informasi ini kepada masyarakat,” jelas Iwhan Tricahyono. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry