Kepala Dinas Pertanian, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Kabupaten Sumenep, Ir. Bambang Heriyanto, M.Si (duta.co/slamet)

SUMENEP | duta.co – Dinas Pertanian, Holtikultura  dan Perkebunan (Dispertaholtbun)) Kabupaten Sumenep  menjadikan tanaman  jagung lokal sebagai komoditas pilihan di Kabupaten Sumenep.
Jagung lokal memang tidak akan ditinggalkan sebagai kearifan lokal daerah karena Jagung tetap menjadi makanan pokok masyarakat Madura khususnya Sumenep.
Kepala Dinas Pertanian, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Kabupaten Sumenep, Ir. Bambang Heriyanto, M.Si, mengungkapkan  di Sumenep tetap mempertahankan kearifan jagung lokal meskipun jagung hibrida menjadi prioritas tanam jagung tahun ini.
“Sumenep tetap akan mempertahankan kearifan jagung lokal meskipun jagung hibrida menjadi prioritas tanam jagung tahun ini, yakni dengan persentase 40 jagung lokal dan 60 persen jagung hibrida,” jelasnya kepada Wartawan.
Meskipun tetap mempertahankan jagung lokal, namun Dispertahortbun Sumenep juga tetap mencari lokasi dan calon petani yang berminat menanam jagung hibrida tanpa paksaan. Apalagi Dinasnya sudah melakukan kemitraan jagung hibrida dengan empat stakeholder, yaitu perusahaan benih, pupuk, dan perbankan.
Karena itu, tegas Bambang, untuk meningkatkan kesejahteraan petani jagung di Sumenep maka pada musim tanam tahun 2018 ini akan menargetkan produksi jagung 6 ton per hektar dari hasil sebelumnya yang menghasilkan 23 ribu hektar.
“Dengan meningkatnya produksi jagung di Sumenep meningkatkan ekonomi petani dan tanpa meninggalkan kearifan jagung lokal Sumenep.”Tandasnya.(jup/sla)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry