MEDIA UPDATE : OJK Kediri menggelar sosialisasi SILK dan nomor pengaduan debitur (duta.co/nanang priyo)

KEDIRI| duta.co -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak awal Januari tahun ini meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Layanan Keuangan (SLIK) , sebagai pengganti Sistem Informasi Debitur (SID) sebelumnya di bawah Bank Indonesia.
Selain aplikasi di atas, OJK juga memperkenalkan nomor pengaduan debitur, cukup menekan angka 157, kemudian terhubung dengan layanan pengaduan.
“Keberadan SILK untuk mengetahui karakter bagi debitur, selain bentuk transparansi anggunan bagi pelaku usaha yang berhubungan dengan jasa industri keuangan. Dengan program ini, bisa menekankan penggunan kartu kredit serta mampu memangkas proses administrasi jasa keuangan dalam memeriksa debitur,” jelas Kepala OJK Kediri, Slamet Wibowo, dalam acara Media Updating digelar di Cafe Resto Bukit Daun Hotel, Jumat (23/2).
Besar harapan OJK Kediri, keberadaan media di Kediri selama ini telah dianggap partner kerja, untuk selalu memberikan informasi dan sosialisasi kepada pihak debitur maupun industri jasa keuangan, agar tidak merugikan keduabelah pihak.
“Hingga hari ini, data pengaduan yang kami terima telah 170 laporan, harapannya semua permasalahan ini segera terselesaikan dengan baik,” jelasnya dihadapan wartawan cetak, radio dan elektronik.
Diharapkan bagi warga Kediri dan sekitarnya segera mengurus SILK di Kantor OJK untuk mendapatkan fasilitas permodalan usaha. Kemudian, untuk tidak menggunakan jasa calo, karena meski proses pengurusannya membutuhkan waktu namun dalam sehari bisa diselesaikan dengan cepat.
“Cukup membawa identitas diri berupa KTP saja bagi debitur perseorangan,” imbuh Slamet Wibowo.
Menyikapi maraknya usaha investasi ilegal, Slamet Wibowo pada tahun ini akan lebih intensif melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak – pihak yang tergabung dalam Satgas Waspada Investasi (SWI) diantaranya beranggotakan Bank Indonesia, Polri, Kejaksaan, Pengadilan Negeri dan Pemerintah Daerah.
“Kami akan lebih tekankan koordinasi dan komunikasi, agar pengalaman di tahun lalu tidak terjadi di tahun ini. Semua ini demi mengantisipasi adanya usaha illegal. Kami juga berharap kerjasama baik dengan media bila ada temuan di lapangan, untuk dilaporkan kepada kami,” jelasnya. (nng)

 
 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry