GRESIK | duta.co — Banjir akibat luapan air Kali Lamong yang menggenangi sebagian pemukiman dan jalan raya di wilayah Kecamatan Cerme, mulai berangsur surut. Debit Kali Lamong pun mulai mengalami penurunan. Ini perkembangan terbaru, Minggu (1/3/2020).
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, dari 7 desa yang tergenang, tersisa 2 desa yang belum surut. Yakni, Desa Morowudi dimana 45 rumah warga masih tergenang dengan ketinggian air 5-15 cm. Selain itu, jalan usaha tani (JUT) dan jalan poros desa (JPD) yang tergenang, termasuk areal persawahan dan pertambakan.
Begitu juga desa Desa Guranganyar dimana 270 rumah dari 70 kepala keluarga masih terendam banjir dengan ketinggian 30 hingga 80 cm. Termasuk jalan lingkungan di Perumahan Cerme Prismaland tergenang cukup dalam mencapai 40 – 130 cm sepanjang 600 meter. Juga areal persawahan yang terendam seluas 15 hektar.
“Kalau Desa Dungus, Iker-iker Geger, Sukoanyar. Dadap Kuning dan Lengkong sudah cenderung surut,” ujar Kepala BPBD Gresik, Tarso Sugito.
Menurutnya, BPBD Gresik melakukan pemberian bantuan sembako kepada warga terdampak banjir. Selain itu, menyiagakan perahu evakuasi di desa yang terdampak banjir.
“Dua Desa di Kecamatan Menganti yakni Putat Lor dan Gading Watu juga mulai surut,” tandas dia.
Sementara Senin (2/3), agenda DPRD Gresik yakni rapat paripurna internal terkait interpelasi penanganan Kali Lamong. Rapat bakal membahas terkait formula penggunaan hak interpelasi kepada bupati. Setelah formula itu matang, paripurna terbuka yang juga diikuti oleh eksekutif rencananya bakal dilangsungkan 16 Maret nanti.
Ketua Fraksi PKB Abdul Qodir kepada wartawan mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan materi untuk pembahasan interpelasi itu. Sebelumnya, fraksi dengan 13 kursi itu paling getol mengusulkan interpelasi dari pada pembentukan panitia khusus (pansus).
“Tinggal diparipurnakan untuk membahas teknisnya kemudian nanti kami undang pihak Pemkab,”pungkas dia. pii
