Tampak Masjid Saujana Prima Kajang, Selangor, memperdengarkan adzan maghrib lebih cepat dari semestinya pada Sabtu, 30 Maret 2024. (LIPUTAN6.COM)

SELANGOR | duta.co – Ini benar-benar insiden lucu, menggelikan. Bagaimana tidak, puasa tahun ini (1445 H) batal puasa berjemaah terulang. Lokasi kejadiannya lagi-lagi di Malaysia. Hal itu terjadi setelah suara azan magrib di sebuah masjid (baru beroperasi) berkumandang lebih cepat empat menit dari waktu semestinya.

Liputan6.com, mengutip Rakyat Post, Rabu (3/4/2024), bahwa, Masjid Saujana Prima Kajang, Selangor, memperdengarkan azan magrib lebih cepat dari semestinya. Itu terjadi Sabtu, 30 Maret 2024 kemarin.

Nazir (takmir) masjid tersebut, Mohammad Asri Harun, segera meminta maaf pada umat Muslim yang keburu batal puasa sebelum waktunya. Ia mengaku insiden itu disebabkan masalah teknis.

Lho? Menurut dia, mereka yang mengandalkan azan masjid untuk berbuka, harus mengganti puasanya karena dianggap batal. “Jemaah yang hanya mengandalkan azan Magrib dari Masjid Prima Saujana Kajang untuk berbuka pada hari tersebut, puasanya batal dan perlu diganti.”

“Masjid telah merujuk masalah ini ke Departemen Agama Islam Selangor (JAIS) dan kami sangat menyesali ketidaknyamanan ini,” katanya dalam sebuah pernyataan pada Minggu, 31 Maret 2024, menurut NST.

Berdasarkan penelusuran media tersebut, tidak ditemukan pernyataan resmi terkait pengumuman itu di laman Facebook Masjid Prima Saujana Kajang. Seorang pengguna Facebook mengunggah pernyataan permintaan maaf dari Mohamad Asri di bagian komentar dalam unggahan berbeda, meminta pihak masjid memverifikasi apakah pesan tersebut benar.

Ia juga menanyakan mengapa informasi hanya diedarkan di WhatsApp dan tidak diunggah di halaman Facebook resmi masjid. Diketahui bahwa masjid ini baru mulai beroperasi pada 28 Maret 2024.

Dua tahun silam, Kompastv juga pernah memberitakan, bahwa, Mohd Safwan Junit, penyiar Radio Tawau di negara bagian Sabah, Malaysia, meminta maaf usai siaran radionya menyebabkan warga batal puasa berjamaah.

Safwan mengaku adanya kesalahan teknis hingga azan Magrib diputar lebih cepat dari waktu sebenarnya. Insiden ini diketahui terjadi pada Minggu (3/4/2022) kemarin atau hari pertama puasa Ramadan di Malaysia.

Kejadian ini bahkan sempat viral di media sosial dan sebagian warga disebut tak sengaja berbuka mendahului azan.

“Saya, sebagai presenter yang bertugas petang ini (Minggu) untuk segmen ‘Syoknya Hujung Minggu’ bertanggung jawab atas kesalahan teknis azan Magrib diputar dua kali, pertama pada 18.16, dan kedua pada 18.20,” kata Safwan melalui akun Facebook-nya dikutip The Borneo Post, Senin (4/4).

“Azan (Magrib) seharusnya disiarkan pukul 18.20 dan ketika itu diputar lebih awal, sejumlah warga Tawau secara tidak sengaja membatalkan puasa sebelum waktunya,” lanjutnya.

Walaupun tidak sengaja, warga Tawau yang membatalkan puasa empat menit sebelum azan Magrib diwajibkan mengganti puasanya. Ketetapan ini disampaikan oleh Mufti Sabah Datuk Bungsu Aziz.

“Umat muslim mestinya selalu terjaga dan sadar terkait waktu berbuka puasa,” kata Datuk Bungsu Aziz kepada The Star.

“Dalam hal ini, disarankan bagi masyarakat agar memantau kalender yang diterbitkan otoritas keagamaan mengenai buka puasa untuk memastikan insiden seperti ini tidak terulang,” imbuhnya. Datuk Bungsu Aziz menyampaikan waktu berbuka puasa mestinya didasarkan pada syarak (syariat), bukan oleh siaran radio. (net)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry