LAMONGAN | duta.co – Para pemilik stand di Sentra Kuliner Sukodadi (SKS), yang hingga kini belum bisa menempati lapaknya untuk berjualan mulai gusar. Kabarnya mereka akan melakukan aksi damai di lokasi SKS.
Informasi yang diterima duta.co, pemilik stand ini bakal melakukan aksi turun jalan di sekitaran SKS dan di depan kantor Kejaksaan Negeri Lamongan.
“Pertama, kami akan melakukan aksi damai di lokasi SKS Sukodadi, dan kedua kami akan aksi di depan kantor kejaksaan. Aksi itu agar kami para pemilik stand ini benar – benar diperhatikan,” terang salah satu pemilik stand, Kamis (25/4).
Menurut dia, selama perkara ini mencuat ke ranah hukum, para pemilik stand ini terkesan diabaikan. Uang untuk beli stand itu, kata dia, bukan berarti banyak uang, namun mereka ada yang pinjam uang di bank agar bisa usaha jualan.
“Faktanya hingga kini kami tak bisa jualan, malah menjadikan kesusahan bagi kami karena ditagih utang. Selama ini kita – kita diam seribu bahasa, agar desa tetap kondusif jelang pesta demokrasi Pemilu 2024. Hingga pemilu usai masih saja diabaikan, kami ini selaku korban,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, dari awal pihaknya mengetahui proses transaksi awal pemilik stand bukan dengan kepala desa sekarang. Namun demikian, dirinya minta pak kades yang memimpin saat ini bisa bijaksana tanpa tebang pilih.
“Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati memohon kepada semua pihak terkait, selanjutnya kami akan menyuarakan aspirasi atas keluh kesah kami sebagai pemilik stand yang selama ini belum bisa menempati,” tandas dia.
Sementara itu, Kepala Desa Sukodadi Rollando Shein Jonna saat dihubungi berkaitan adanya pemilik stand yang berencana bakal menyuarakan aspirasinya, ia membenarkan hal tersebut.
“Saya memohon agar masyarakat pemilik stand bersabar dulu. Biar desa kondusif dulu, saya berusaha mengkondisikan. Sebab soal SKS saat ini masih berproses, sekali lagi mohon bersabar tak usah melakukan aksi, sekalipun dengan aksi damai,” ungkapnya. (ard)
