ULTAH. Widiya Anggina Putri (digendong Mas Pj) meniup lilin pada kue ulang tahun yang diberikan Mas Pj. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Hari Otonomi Daerah (Otoda) yang diperingati setiap 25 April dirayakan Pemkot Mojokerto dengan penuh makna. Tak sekadar menggelar upacara, melainkan juga bersinergi turunkan stunting dengan menyalurkan bantuan kepada balita penderita stunting, Kamis (25/4/2024).

Penyaluran bantuan dilakukan jajaran Pemkot Mojokerto. Mulai dari Pj Wali Kota, Sekretaris Daerah, Asisten, Kepala Dinas, Kepala Bagian, hingga Camat turun langkah dari pintu ke pintu menyalurkan bantuan.

Pj Wali Kota Mojokerto Muhammad Ali Kuncoro S.STP MSi didampingi Kepala Dinkes PPKB dr Farida Mariana M.Kes, Camat Magersari Sutikno SH, dan Lurah Kedundung menyalurkan bantuan untuk dua balita penderita stunting di lingkungan Balongrawe, kelurahan Kedundung, kecamatan Magersari.

Bantuan pertama diberikan kepada Widiya Anggina Putri (5 tahun) yang beralamat di Balongrawe RT 4 RW 2.

Tak hanya menyalurkan bantuan, Mas Pj (sapaan akrab Pj Wali Kota Mojokerto Muhammad Ali Kuncoro) juga merayakan hari ulang tahun Widiya yang kebetulan sedang berulang tahun. Mas Pj juga memberikan hadiah berupa sepeda.

Setelah itu, Mas Pj  melanjutkan dengan menyalaurkan bantuan kepada balita penderita stunting di lingkungan Balongrawe RT 3 RW 5.

Do sana, Mas Pj memborong bakso yang merupakan dagangan dari ayah penderita stunting tersebut, yang memang menjadi penjual bakso keliling.

Dikonfirmasi awak media, Mas Pj mengungkapkan, pada Hari Otoda ini Pemkot Mojokerto ingin memberikan makna bagaimana pemerintah semakin dekat dengan masyarakat.

“Pemkot Mojokerto memaknai Hari Otoda dengan fokus menangani masalah stunting,” ujarnya.

Ada 117 balita penderita stunting yang tersebar di 18 wilayah kelurahan se-Kota Mojokerto dan terkonfirmasi tinggal 116 penderita.

“Kita harapkan mereka itu tiga bulan ke depan semakin kita intervensi dan nanti tentu dalam jangka dua tahun ke depan Kota Mojokerto menjadi zero stunting,” katanya.

“Yang penting kita memaknai otonomi daerah tetap masyarakat supaya tetap semakin sejahtera, sehat, dan berdikari”, tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Mojokerto dr Farida Mariana M.Kes mengatakan, pada Hari Otoda ini penderita stunting yang menjadi sasaran penerima bantuan, masing-masing menerima paket bantuan berisi telur 2 kg, susu UHT 125 ml 1 karton.

“Sekarang kampanye kita bagaimana asupan protein hewani kita optimalkan, terutama kepada anak-anak penderitaan stunting,” jelasnya.

Menurutnya, Hari Otoda difokuskan pada penurunan angka stunting karena stunting merupakan urusan penting untuk membentuk generasi yang akan datang.

“Semua OPD bagi tugas, semuanya mengampuh 117 anak stunting,” katanya. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry