Keterangan foto tribunnews.com

“Klaim keberhasilan Israel menangkis 99℅ rudal Iran  tidak begitu saja bisa dipercaya sebagaimana klaim Iran bahwa 70℅ serangannya berhasil mengenai tujuan. Yang menjadi pertanyaan, jika Israel menyerang dengan mengirim ratusan rudal ke Iran apakah Iran bisa menangkisnya?”

Oleh Achmad Murtafi Haris

SABTU 13 April kemarin Iran menyerang Israel dan melepaskan ratusan rudal dan drone. Ia sebagai balasan serangan Israel atas konsul Jeneral Iran di Damaskus yang menewaskan belasan orang 2 di antaranya  jenderal Garda Revolusi Iran. Serangan Iran atas Israel tidak menuai kecaman karena merupakan balasan atas tindakan Israel yang melanggar hukum internasional dan  imunitas perwakilan negara.

Sementara Israel berdalih, bahwa apa yang dia lakukan adalah dalam kerangka perang dan yang dibom olehnya adalah jenderal Iran yang sedang membantu Hamas mengatur  strategi melawan Israel. Alasan Israel tidak bisa diterima dunia internasional sebab dia melakukannya di wilayah negara lain yang tidak mungkin dilangkahi begitu saja untuk memburu musuh Israel. Setidaknya Israel melanggar kedaulatan Iran dan Siria selain pelanggaran keamanan sipil yang memangsa warga sipil selain 2 jenderal.

Serangan serupa pernah terjadi atas panglima Iran Qasim Sulaimani Januari 2020 yang dibom di mobilnya saat keluar dari bandara Baghdad dengan menggunakan dron oleh Amerika atas perintah Donald Trump.

Ratusan misil dan dron yang dilesakkan Iran melewati tiga negara dan menempuh jarak 1500km selama berjam-jam dini hari sebelum sampai ke lokasi. Ia menyasar lokasi militer Israel dan bandara tempat serangan atas konjen Iran dilakukan oleh Israel pada 1 April kemarin.

Petinggi militer Iran mengklaim serangan Iran sukses melebihi target. 70℅ misil dan dron sampai ke tujuan. Sementara dari pihak Israel mengklaim bahwa 90℅ lebih berhasil ditangkis oleh perisai baja Israel. Hampir semua dron dan misil Iran berhasil diburu oleh misil Israel dan meledak di udara. Presiden Amerika Joe Biden memuji kehebatan tentaranya yang berada di atas kapal induk di Teluk Persia yang berhasil menembak jatuh misil-misil Iran sehingga tidak sampai memakan korban nyawa warga  Israel.

Sebagian pengamat berkata bahwa serangan Iran justru menguntungkan Israel karena dengannya dia bisa menyeret Amerika untuk terlibat langsung demi membela Israel. Hal serupa tidak dilakukan Amerika atas Ukraina yang diserang Rusia. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, berharap Amerika melakukan untuk Ukraina seperti untuk Israel dengan menangkal serangan misil Rusia dengan menggunakan iron dome. Zelensky merasa bantuan Amerika atasnya terlalu kecil jika dibandingkan untuk Israel.

Balasan balik Israel atas serangan Iran menjadi perhatian dunia. Akhirnya setelah 6 hari terjadi ledakan di Isfahan di lokasi militer Iran. Ledakan itu tergolong kecil dan sekedar sinyal bukan serangan untuk memakan korban. Yang menarik dari serangan ini yang Israel tidak secara resmi mengakuinya, adalah bahwa serangan itu tidak dilakukan dari Israel di mana rudal Israel terbang hingga menjangkau Isfahan. Tapi dilakukan dari dalam wilayah Iran sendiri. Petinggi militer Iran berkata bahwa tidak ada misil yang masuk ke wilayah udara Iran yang menunjukkan bahwa ledakan itu terjadi dari dalam wilayah Iran meski banyak pengamat  meyakininya sebagai serangan  balasan Israel.

Serangan dari dalam Iran mengandung beberapa arti. Ia sebagai cara alternatif agar Israel tidak dikecam Amerika dan Barat yang menyarankan untuk tidak membalas serangan Iran. Amerika dan Uni Eropa tidak ingin terlibat dan berkorban banyak untuk Israel. Israel  bisa berkelit bahwa serangan atas Isfahan bukan dilakukan olehnya. Buktinya, ia terjadi dari dalam wilayah Iran. Ia bisa menunjukkan bahwa Mossad agen rahasia Israel telah beroperasi dari dalam  Iran. Artinya bahwa agen Iran ada dalam wilayah Iran dan bisa menyerang kapan saja jika mau. Isfahan adalah tempat di mana proyek nuklir Iran berada, jika Israel mau, tidak sulit baginya menyerang  pusat persenjataan nuklir Iran.

Klaim keberhasilan Israel menangkis 99℅ rudal Iran  tidak begitu saja bisa dipercaya sebagaimana klaim Iran bahwa 70℅ serangannya berhasil mengenai tujuan. Yang menjadi pertanyaan, jika Israel menyerang dengan mengirim ratusan rudal ke Iran apakah Iran bisa menangkisnya? Kalau Israel melakukan itu, akankah warga sipil Iran yang menjadi korban setelah puluhan  ribu nyawa warga Gaza yang menjadi korban?

*Achmad Murtafi Haris adalah dosen UIN Sunan Ampel Surabaya

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry