PEMANTAUAN titik ploting di sekitar pelabuhan Kota Probolinggo. (duta.co/fathul)

PROBOLINGGO | duta.co – Pemerintah Kota Probolinggo berupaya menjadikan Kota Probolinggo sebagai City of Logistic atau kota logistik, dengan memaksimalkan keberadaan pelabuhan.

Kota logistik berarti, Kota Probolinggo akan menjadi titik kumpul pengiriman barang-barang dari luar daerah.

Pada Selasa (06/10/2020), Wakil Wali kota Probolinggo Muhammad Soufis Subri mengundang Kepala Dinas Perhubungan Jatim datang ke Kota Probolinggo untuk menuju titik ploting yang akan diperluas.

Titik kumpul atau gudang barang tersebut nantinya akan berbentuk pelabuhan yang akan menampung barang kiriman dari luar daerah dan akan didistribusikan ke daerah lain.

“Kegiatan ini sudah diberi izin oleh Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin. Rencanannya sekitar 1000 hektare akan dioptimalkan,” jelas Wawali.

Nantinya, lanjut Subri, daerah lain seperti Situbondo, Bondowoso, Jember, Banyuwangi, Lumajang hingga Pasuruan  akan melakukan pengiriman melalui Kota Probolinggo karena efisiensinya kurang lebih mencapai 32 persen.

Subri menyebut, dalam perencanaan gudang ini sudah ada investor yang mengajukan proposal untuk pengembangan pelabuhan seluas 400 hektar dengan dana Rp 20 triliun. Namun pihak pemkot masih memerlukan regulasi dan bentuk kerja sama.

“Kami tidak ingin warga Kota Probolinggo hanya menjadi penonton. Pemerintah Kota Probolinggo siap memfasilitasi kegiatan reklamasi seperti perizinan, SDM hingga badan usaha,” tandasnya. hul

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry