Anggota Komisi IV saat rapat menyerukan gotong royong hadapi pandemi Covid-19 (hendik/duta.co)

BLITAR | duta.co – Perubahan perilaku dalam menangani pandemi sangat di butuhkan agar dapat mencegah virus corona kembali memuncak. Salah satunya adalah upaya pencegahan pandemi covid-19 hingga kini masih berlangsung. Berbagai upaya pencegahan dan penanganan dilakukan baik oleh pemerintah dan masyarakat.  Seruan komisi 4 DPRD Kabupaten Blitar untuk perubahan perilaku gotong royong menjadi pilihan untuk memerangi Covid -19P.

Pandemi covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 lalu, kini berdampak di berbagai sektor kehidupan. Upaya pencegahan meluasnya covid-19 serta pananganan dampak pandemi terus dilakukan.

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Blitar, Sugeng Suroso mengatakan, aksi gotong royong dan kolaborasi menjadi kunci keberhasilan Indonesia melewati masa sulit di masa pandemi seperti ini. Strategi tersebut merupakan sebuah upaya yang mutlak harus dilakukan untuk melewati pandemi.

 “Saya meminta kontribusi masyarakat, baik dari pihak swasta, UKM, organisasi, komunitas, bahkan setiap individu dalam membantu masyarakat atau orang sekitar kita di masa pandemi, khususnya saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kita semua berharap kolaborasi seperti ini bisa terus dilanjutkan dan diperkuat. Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi ini kita bersama-sama, bahu membahu meringankan beban sesama menghadapi pandemi,” kata Politisi PDI-P tersebut.

DPRD Kabupaten Blitar sudah berulang kali melakukan rapat koordinasi dengan eksekutif, salah satunya dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar. Karena Dinkes adalah salah satu OPD yang paling utama dalam penanganan pandemic covid-19. Dari rapat tersebut disetujui berbagai langkah penanganan. Salah satunya adalah dengan pelayanan antigen gratis kepada masyarakat.

‘’Salah satu strategi penanganan covid-19 ini kan test terhadap masyarakat. Untuk itu sudah selayaknya Pemkab Blitar memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin melakukan test covid-19,’’ ujarnya.

Sekretaris Dinkes Kabupaten Blitar, Christine Indrawati mengatakan, rapid tes antigen gratis ini berlaku mulai awal September 2021.

“Kami menilai banyak masyarakat yang butuh rapid antigen,” kata Christine.

Christine menambahkan, layanan ini didukung dengan stok reagen antigen yang dimiliki Dinas Kesehatan. Kabupaten Blitar mendapat bantuan sebanyak 30 ribu reagen atigen dari pemerintah pusat. Selain itu, sisa stok belanja Dinkes Pemkab Blitar sendiri masih sekitar 2.500 reagen. Hingga total Dinkes memiliki 32.500 reagen.

“Sekarang stok tersedia lebih banyak karena kasus baru menurun signifikan, sehingga jumlah tracing juga berkurang tidak seperti dulu. Stok ini akan lebih baik jika digunakan untuk membantu masyarakat kita,” imbuhnya.

Kabar baiknya lagi, 24 puskesmas yang tersebar di 22 kecamatan di Kabupaten Blitar tidak memberikan batasan layanan rapid antigen gratis. Semua puskesmas, membuka layanan sejak hari Senin sampai Sabtu pada jam kerja. Rata-rata, layanan gratis diberikan mulai pukul 09.00-11.00 WIB. Namun ada catatan, layanan ini tidak gratis bagi warga yang belum pernah memeriksakan diri ke puskesmas setempat. Karena mereka harus mengganti kartu berobat dan kartu rekam medisnya. Biaya penggantian kartu itu hanya Rp 10-15 ribu saja.

“Syaratnya hanya membawa KTP yang menunjukkan sebagai warga kabupaten ya. Layanan rapid antigen gratis ini, khusus untuk warga Kabupaten Blitar saja,” pungkasnya.

Ditambahkan Cristine, penurunan angka positif aktif ini jangan sampai membuat masyarakat lengah. Pengetatan protokol kesehatan (Prokes) harus tetap dilakukan. Mulai dari pemakaian masker, jaga jarak, mencuci tangan serta menghindari potensi kerumunan.

“Masyarakat harus tetap menerapkan prokes. Penurunan level 3 di Kabupaten Blitar jangan membuat masyarakat lengah,” tandasnya.(hendi)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry