SURABAYA | duta.co – Kitab “Makrifatul Islam” (MI) yang merupakan koleksi Dinas Perpustakaan Daerah Provinsi Jatim berusia 300 tahun lebih, turut melengkapi “display” Al-Qur’an klasik di pintu 23, ruang utama Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS), Senin.

“Kami berterima kasih atas dukungan Dinas Perpustakaan Jatim yang menambah ‘display’ Al-Qur’an klasik di Masjid Al-Akbar dengan tiga naskah kuno lainnya,” kata Humas MAS H Helmy M Noor saat menerima kunjungan Kabid Pelayanan Perpustakaan Pemprov Jatim, Arif Widodo.

Tiga naskah kuno dari Perpustakaan Jatim yang dipajang untuk menyemarakkan 10 hari Akhir Ramadhan di MAS (1/4) adalah Kitab Makrifatul Islam yang merupakan naskah asli yang ditulis tahun 1700 atau berusia 324 tahun, kemudian dua naskah kuno yang merupakan replika yakni Al-Qur’an Sunan Giri dan Lontar Serat Yusuf karya Sunan Drajat.

Selain itu, Dinas Perpustakaan Pemprov Jatim akan menyurati Perpustakaan Nasional untuk menurunkan tim verifikasi guna mengecek Al Qur’an klasik di MAS yang diperkirakan berusia lebih dari 100 tahun dan dipamerkan di pintu 23 ruang utama Masjid Al-Akbar untuk menyambut 10 hari Akhir Ramadhan 1445 H.

“Mudah-mudahan, Tim Verifikasi Perpustakaan Nasional akan memberi sertifikat kepemilikan atas Al-Qur’an klasik itu dan menentukan usia sebenarnya dari Al-Qur’an yang dihibahkan seorang jamaah Al-Akbar pada 27 Januari 2023 itu,” kata Helmy.

Sampai saat ini, Tim Humas MAS juga belum tahu penulis Al-Qur’an bersejarah yang memiliki bobot 25 kg, panjang 110 cm, lebar 180 cm, dan isinya 121 lembar itu, karena jamaah yang mewakafkan Al-Qur’an kuno itu juga masih _”lost contact”._

“Mudah-mudahan, berkah 10 hari Akhir Ramadhan 1445 H juga mendorong kerja sama antara Masjid Al Akbar dengan Dinas Perpustakaan untuk mengembangkan _Museum Naskah Kuno_ yang dikemas kekinian di Masjid Al-Akbar,” kata Helmy yang juga Sekretaris MAS itu.

Sementara itu, Kabid Pelayanan Perpustakaan Pemprov Jatim Arif Widodo menduga perkiraan usia Al-Qur’an klasik itu akan ditentukan dalam uji kimia oleh Tim Perpustakaan Nasional, namun bila melihat motif Al-Qur’an itu kemungkinan dari wilayah Gresik, karena motifnya pesisir.

“Yang jelas, kami mendukung apa yang dilakukan pengelola Masjid Al-Akbar untuk melakukan perawatan naskah kuno, termasuk Al-Qur’an, karena upaya itu akan menumbuhkan Cinta Al-Qur’an dan menambah wawasan tentang perkembangan Agama Islam di Tanah Air,” katanya.

Oleh karena itu, Dinas Perpustakaan Pemprov Jatim melengkapi pameran Al-Qur’an klasik di MAS dengan tiga naskah kuno (1/4) yakni Kitab Makrifatul Islam (naskah asli), Al-Qur’an Sunan Giri (replika) dan Lontar Serat Yusuf karya Sunan Drajat (replika). “Naskah replika itu aslinya ada di Gresik,” katanya. (*/mas)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry