Bendahara Umum PW IKA PMII Jawa Timur, Firman Syah Ali. FT/IST)

SURAAYA | duta.co – Bendahara Umum PW IKA PMII Jawa Timur, Firman Syah Ali, meminta masyarakat tidak panik dengan munculnya gambar halaman pertama, Koran Jawa Pos hari ini yang, menampilkan foto Ka’bah sepi. Apalagi sampai ada yang memberi bumbu berita, bahwa, apabila thawaf terhenti, maka, dunia akan binasa, alias kiamat sudah tiba dan sebagainya.

“Kalau kita tidak malas membaca, terutama ilmu sejarah, tentu tahu bahwa ka’bah itu sering (terpaksa harus) ditutup. Ibadah haji juga sering ditutup, ka’bah juga sering rusak karena peperangan, ka’bah juga berkali-kali digenangi banjir. Pokoknya tidak perlu panik dan main goreng seenaknya,” demikian Cak Firman, Pengurus Harian LP Ma’arif Jawa Timur ini kepada duta.co, Sabtu (7/3/2020) .

Diterjang Peluru Muawiyah

Keponakan Menkopolhukam RI Mahfud MD ini, meminta, masyarakat untuk meningkatkan literasi dalam bidang sejarah, agar tidak mudah kaget dan terprovokasi pemberitaan media. Sebab orang yang cinta ilmu sejarah, akan lebih bijak dan tenang dalam menghadapi situasi apapun.

“Apa yang terjadi saat ini, yang diberitakan oleh media, itu sebetulnya merupakan kelanjutan, atau akibat, atau rentetan dari apa-apa yang terjadi di masa lalu. Dan itu semua ada dalam literatur sejarah. Apabila kita faham sejarah segala sesuatu, maka, kita tidak akan mudah terprovokasi dengan berita terkini tentang segala sesuatu itu,” lanjut Alumni IPNU ini.

Aktivis ISNU ini kemudian bercerita, bahwa, sejak pra-Islam hingga era Islam, Ka’bah sering rusak dan terpaksa harus ditutup. Ka’bah juga pernah jadi sasaran peluru manjanik rezim Muawiyah saat menggempur Abdullah bin Zubair ra. Terjangan peluru rezim Mu’awiyah ini membuat bangunan ka’bah runtuh.  “Jadi Ka’bah ditutup dan ka’bah rusak, itu hal biasa dalam sejarah. Tidak perlu panik dan merasa gawat,” pungkas aktivis ISNU ini. (nzm)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry