SURABAYA | duta.co – Innalillahi waInna Ilaihi Rajiun! Umur (memang) milik Allah SWT. Siapa sangka, Adam Surya Pratama, Ketua Komisariat Akar Bumi, Al Azhar, Menganti, Gresik harus mengadap Sang Kholiq, usai pewahu yang ditumpangi bersama belasan sahabat PMII, terbalik dihempas ombak. Tepatnya di pelabuhan Pamona, Desa Sidogedungbatu, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, Senin (29/4/24) sekitar pukul 18.15 WIB jelang Magrib.

Peristiwa naas ini, terjadi ketika merka hendak pulang. Sebuah perahu klotok yang mereka tumbangi terbalik akibat ombak tinggi. Para penumpang bisda diselamatkan. Naas menimpa Adam SP, ia gagal diselamatkan ketika menuju RSUD Umar Masud, Kecamatan Sangkapura, Bawean.

Kepada radargresik.jawapos.com, Kapolsek Sangkapura Iptu Anas Tohari mengatakan kronologis awal dari info dari masyarakat sekitar pukul 18.15 WIB Magrib ada berita perahu terbalik di wisata Gili Noko. Kejadiannya sepulang dari Gili Noko, cuacu agak gelap, disertai angin.

“Korban merupakan rombongan dari wisatawan dari Gresik ke Bawean menyempatkan keindahan Gili Noko. Ternyata pulang informasinya kapal rombongan wisatawan terbalik di tengah laut kemudian ada perahu nelayan yang lewat dan menyelamatkan mereka, ” ujarnya, kepada radargresik.jawapos.com, Selasa (30/4).

Menurut Anas, ada empat korban yang sudah dievakuasi dan di rawat di RSUD Umar Masud. “Korban yang meninggal atas nama Adam, alamatnya di Perumahan Menganti Indah. Pihak kami sudah berkordinasi ke Polsek Menganti untuk menghubungi keluarga. Untuk penyelidikan domain Sat polair mas, kita hanya bantu penanganan korban di RS Umar Mas’ud, Sangkapura. Rencana Selasa (30/4) penyidik sat polair datang ikut KM. Express Bahari,” jelasnya.

Kepala Desa Sidogedungbatu Sangkapura Gresik, Supar menyampaikan rombongan saat berangkat menggunakan perahu kecil berangkat dua kali dengan satu perahu 7 orang, karena sudah malam diajak pulang tidak mau. Akhirnya satu perahu dimuat 13 orang.  “Korban (Adam) meninggal saat perjalanan saat dilarikan ke Rumah Sakit. Perahu terbalik saat hampir sampai ke daratan Pulau Bawean,” ucapnya.

Menurut Supar, yang menyelamatkan pertama nelayan setempat. Pihaknya juga ikut turun untuk menyelamatkan dengan membawa dua perahu. Sebanyak 13 orang penumpang merupakan Mahasiswa ditemukan semua. Ada satu yang gagal diselamatkan, pihak kami juga sudah memberikan penyelamatan saat perjalanan ke Rumah Sakit, ” ungkapnya.

Rombongan PMII yang selamat, Viki Wahyu Giananda, menceritakan, sekitar pukul 18.30 WIB, perahu kecil (kalotok istilah Pulau Bawean), membawa 13 penumpang, atau 14  termasuk nahkoda. “Perahu berjalan dari wisata Gili Noko ke Bawean, saat hendak berlabuh ke pelabuhan atau sekitar 200 meter dari Pulau Bawean. Tiba-tiba perahu terbalik akibat gelombang. Perahu memang mengalami over load (kebanyakan penumpang),” ungkapnya.

Viki menambahkan bahwa perahu yang ditumpangi para kader PMII ini tidak dilengkapi pelampung. Sehingga saat posisi perahu terbalik semua saling menyelamatkan diri masing-masing. “Empat dilarikan ke RSUD Umar Mas’ud, sedangkan 8 lainnya selamat. Dari empat pasien tersebut, satu diantaranya meninggal. Tiga korban lainnya laki-laki dan satu perempuan. Sebenarnya korban yang meninggal, itu bisa berenang, tapi kemungkinan diduga kebanyakan kemasukan air yang mengakibatkan korban meninggal,” paparnya. Teruntuk Adam Surya Pratama, lahul faatihah. (sumber radargresik.jawapos.com)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry