Menag terima pengurus PGI. (foto: Fikri/kemenag.go.id)

JAKARTA | duta.co – Polemik soal penyelenggaraan bimbingan perkawinan bagi pasangan calon pengantin sebelum melangsungkan pernikahan, bisa diakhiri. Menteri Agama Fachrul Razi, Jumat (22/11) kemarin menerima kunjungan dua Aras Nasional Kristen, yaitu Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) dan Persekutuan Gereja Pantekosta Indonesia (PGPI).

Baik PGI maupun PGPI mendukung penyelenggaraan bimbingan perkawinan bagi pasangan calon pengantin sebelum melangsungkan pernikahan.

Dukungan ini disampaikan oleh Pdt Gomar Gultom beserta jajarannya yang terjadwal lebih dahulu diterima oleh Menteri Agama. Kehadiran Pdt Gomar yang beru terpilih sebagai Ketua Umum, sekaligus untuk melaporkan hasil sidang raya PGI yang berlangsung di Wayngapu, Sumba Timur, NTT.

“Kami mendukung program Bimwin. Di PGI juga selama ini sudah ada program bimwin, utamanya untuk menjaga stunting. Panduan tentang ini sudah ada dan baru dikeluarkan,” terang Pdt Gultom di Jakarta, Jumat (22/11).

“Angka stunting di Indonesia di atas 30%. Padahal standar PBB, maksimal 20%,” lanjutnya.

Dukungan yang sama disampaikan Ketua Umum PGPI Ketua Umum PGPI Jacob Nahuway. Menurutnya, PGPI juga menyelenggarakan konseling pra nikah. “Kami berharap dilibatkan dalam program pemerintah. Kami ingin berperan dalam membina umat dan membangun bangsa,” tuturnya.

Jacob menambahkan bahwa PGPI membawahi 91 sonede gereja dengan jumlah 13,5 juta umat yang tersebar di seluruh Tanah Air. Ada juga masyarakat Indonesia yang tinggal di luar negeri.

Paham Kesehatan

Menag Fachrul menyambut baik komitmen PGI dan PGPI untuk mendukung program bimbingan perkawinan. Menurutnya, bimwin yang berjalan selama ini lebih banyak dilakukan dalam pendekatan agama. Menag berharap, ke depan materi bimwin lebih lengkap, salah masalah utamanya adalah yang terkait dengan stunting.

“Presiden Jokowi meminta agar semua masalah terkait bimbingan perkawinan bisa diinventaris. Sehingga, ada rumusan jelas yang harus dilakukan, salah satunya di bidang kesehatan. Ini untuk mempersiapkan generasi mendatang,” tutur Menag.

“Apa yang sudah berjalan di gereja silahkan lanjutkan saja. Nanti akan kita rumuskan bersama lintas agama terkait materi bimbingan perkawinan yang lebih komprehensif, termasuk menyangkut masalah kesehatan,” tandas Menag.

Hadir mendampingi Menag, Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury dan Sesmen Khairul Huda Basyir. (sumber kemenag.go.id)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry