SEMARANG | duta.co – DPP KNPI Kota Semarang mengadakan Forum Group Discustion (FGD) di Gedung Juang 45, Jl Pemuda No 45 Kota Semarang, Jumat (02/02/2018). Hebatnya, kongkow bareng Antaretnis mengambil tajuk ‘Pemuda Indonesia Meredam Gerakan Separatis dan Membangun Masyarakat Papua dalam Kebhinekaan’.

Hadir narasumber Adrianus Bintang H N, MA (Dosen Hukum dan Komunikasi UNIKA Soegijapranata, Peneliti Persoalan Konflik Papua), Dr. H Budianto, SH, M.H (MPI DPD KNPI Kota Semarang) dan Robert Manopo (Yayasan Binterbusih, Tokoh Papua) dengan moderator Dr Rusmadi.

Ketua Panitia, A Rifqi Hidayat, SPd menyatakan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan atas dasar kegiatan diskusi kecil beberapa pengurus KNPI atas merebaknya peredaran isu dari pesan berantai yang menyesatkan.
“Kegiatan ini memang tidak pernah direncanakan sebelumnya,” kata Rifqi.

“Jadi, tidak ada dalam agenda kegiatan yang diajukan di Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Semarang. Kegiatan ini bermula dari sebuah kebiasaan diskusi kecil dari beberapa rekan pengurus, yang kemudian menjadi sebuah rencana kegiatan,” lanjutnya.

Diskusi menjadi teramat penting karena membahas harmoni yang kian mahal akibat dari kabar tak bertanggungjawab. “Ini sebuah sikap kritis saja terhadap maraknya peredaran pesan berantai yang menurut kami meresahkan karena berpotensi besar menyesatkan masyarakat,” terang pria yang pernah menjadi sekretaris IPNU Kota Semarang.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua DPD KNPI Kota Semarang, Choirul Awaludin, S.SosI dalam sambutannya menyatakan bahwa diskusi sebagai salah satu kunci untuk produktif dalam kegiatan.

“Jadi di KNPI memang ada beberapa yang gemar berdiskusi tentang berbagai hal. Terutama persoalan politik kenegaraan,” ungkap Awaludin.

“Negara ini telah merdeka. Nah, tugas kita menjaga, merawat dan mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang menunjang pembangunan bangsa,” imbuhnya.

Bangsa ini harus memahami dan menyadari bahwa, ada ikhtiar baik yang terus dilakukan pemerintah. “Program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah sudah menunjukkan perkembangan, dan ini perlu diapresiasi,” jelasnya.

Kita, tambahnya, tidak perlu hanya menjadi penonton, tetapi, bagaimana kita berperan dalam pembangunan bangsa ini. Bagaimana Pemuda menjadi tonggak sejarah? Pemuda adalah agen perubahan, agen perubahan sosial dan mengontrol agar agenda perubahan tersebut bisa menjadi sebuah kenyataan.

Sikap kritis pemuda Semarang dalam persoalan yang urgen bagi bangsa Indonesia ini. “Bukan saatnya bagi pemuda berpangku tangan terhadap sebuah kebijakan, ada banyak sekali cara menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah,” tandasnya.

Dalam persoalan Papua dirinya menghadirkan narasumber sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. “Papua adalah bagian dari Indonesia, mereka adalah saudara kita, saudara sebangsa dan setanah air. Dengan hadirnya tokoh Papua, Bung Robert, peneliti yang memahami Papua ada Mas Bintang, dan senior kami Pak Budiyanto yang kompeten dalam wawasan kebangsaan. Semoga dengan adanya kegiatan ini bisa menjadi titik penjelasan bagi masyarakat,” ujarnya. (rif)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry