PELATIHAN : Foto bersama peserta pelatihan kewirausahaan melalui gerakan koperasi nasional bagi koperasi mahasiswa, Jumat (2/8/2019). (duta.co/heru)

SITUBONDO | duta.co-Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia bekerjasama dengan Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKB Ir. HM.Nasim Khan melaksanakan Pelatihan kewirausahaan melalui gerakan koperasi nasional bagi koperasi mahasiswa, Jumat (2/8/2019).

Pelatihan di aula Hotel Sido Muncul  1 Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo diikuti kelompok koperasi mahasiswa STKIP PGRI Situbondo dan kelompok Sahmasy tiga hari  hingga Minggu 4 Agustus 2019.

Direktur Nasim Khan Institut  Auranzeb Khan, SE mewakili Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKB Ir. HM.Nasim Khan  mengatakan permintaan maaf karena Nasin Khan tak hadir. “Saya berharap pelatihan ini bisa memberikan motivasi dan gambaran tentang kewirausahaan bagi generasi muda yang sudah memiliki usaha agar semakin mumpuni dalam berwirausaha,” kata Auranzeb Khan.

Dalam pelatihan ini, imbuh Aurazeb Khan, diberikan gambaran pengarahan bisa lebih mandiri dalam berusaha. “Semoga kegiatan ini, bisa memberikan manfaat yang besar baik itu untuk lingkungan masyarakat sekitar maupun dirinya sendiri. “

Dalam pelatihan ini, Kementerian Koperasi akan memberikan training dan tambahan ilmu untuk rekan-rekan yang sudah memiliki usaha. Tekan-rekan juga akan menerima bimbingan bimbingan yang akan disampaikan oleh beberapa narasumber.

“Saya juga berharap apa yang sudah diterima hari ini bisa menjadikan motivasi dan bisa memberikan dorongan untuk rekan-rekan semua bisa berbuat lebih baik,” pangkas Auranzeb Khan.

Bony Suganda S. Sos Kepala Bidang Pemberdayaan Kewirausahaan Kementrian Koperasi dan UKM RI apresiasi Ketua koperasi STKIP PGRI Situbondo beserta pengurus koperasi mahasiswa yang telah berinisiatif meningkatkan wawasan dan kemampuan kewirausahaan bagi para mahasiswa di kampusnya.

“Perekonomian Indonesia  yakni usaha mikro kecil dan menengah memiliki jumlah paling besar sekitar 62,9 juta. Oleh karena itu, apabila pemerintah berusaha terus menerus mengembangkan dan memberdayakan para pelaku UMKM karena mampu menjadi solusi penanggulangan kemiskinan di Indonesia,” jelas Bony Suganda.

Penanggulangan kemiskinan dengan cara pengembangan UMKM, sambung Bony, memiliki potensi yang cukup baik karena ternyata sektor UMKM memiliki kontribusi besar penyerapan tenaga kerja. Yaitu sekitar 97% Tenaga Kerja dan sumbangan terhadap PDB sekitar 60, 34% untuk meningkatkan jumlah UMKM di Indonesia.

Semangat kewirausahaan saat ini, imbuh Bony, menjadi lebih mudah dikarenakan adanya berbagai program dan kegiatan yang mendukung hal tersebut. Salah satu diantara program pelatihan kewirausahaan seperti yang saat ini dilakukan.

“Program pendampingan UMKM yang sangat bermanfaat tentunya bagi pelaku UMKM tersebut dengan adanya program pendampingan maka para pelaku UMKM dapat mendapatkan bimbingan arahan dan dapat berkonsultasi kepada pendamping mengenai permasalahan yang dihadapi baik dalam hal permodalan produksi pemasaran dan SDM sehingga pelaku UKM akan semakin meningkat usahanya,” pungkasnya. (her)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry