SURABAYA | duta.co – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akhirnya membeber anggaran sebesar Rp 2.384 triliun untuk penanganan pandemi Covid-19 di Jawa Timur alokasinya untuk apa saja dan berapa nilainya untuk masing-masing bidang.

“Anggaran sebesar Rp 2.384 triliun itu penggunannya sebesar Rp 825,31 miliar untuk kuratif, Rp 110,7 miliar untuk promotif dan preventif,  Rp 995,04 miliar untuk social safety net, dan sebesar Rp. 454,26 miliar untuk pemulihan ekonomi,” ujar Khofifah saat press conference update Covid-19 di gedung negara Grahadi Surabaya, Senin (13/4/2020).

Selain penanganan dampak Covid-19, gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga memastikan bahwa untuk ketahanan pangan dan ketersediaan stok serta distribusi logistik di Jatim pihaknya tengah menyiapkan format Lumbung Pangan Jatim yang lokasinya mudah diakses.

“Saat ini tersedia 3,3 juta ton beras di Jatim dan diperkirakan sampai Juni 2020 masih tersisa 2,1 juta ton beras,” terang Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Sementara itu, Wagub Jatim Emil Elistianto Dardak menambahkan bahwa pihaknya telah memastikan jalur logistik bantuan pangan dan ketersediaan stok di luar program bantuan pangan dampak dari pandemi Covid-19 di Jatim

Menurut Emil, pada durasi Januari-Februari 2020 memang lebih besar tingkat konsumsi dibanding kapasitas produksi beras di Jatim. Sebaliknya, pada kurun waktu Maret-April justru produksi beras lebih besar dibanding tingkat konsumsi.

“Bulan-bulan ini memang kita fokus pada penyerapan panen sebab ada sekitar 433 ribu hektar lahan sawah yang akan memasuki masa panen, sehingga harga komoditi beras bisa terjaga,” dalih mantan Bupati Trenggalek ini.

Sudah Ratusan yang Butuh Pendampingan

Selain komoditi beras, lanjut Emil pihaknya juga memastikan komoditas gula mulai bulan ini telah didistribusikan sehingga harga akan kembali normal. Kemudian minyak goreng relatif terkendali, serta komoditas telur dan ayam justru mengalami penurunan harga.

“Untuk lebih jelas terkait ketersediaan stok dan harga komoditas pangan di Jatim, silahkan lihat di website www.siskaperbapo.com,” jelas  Emil Elistianto Dardak.

Di sisi lain, Wagub Jatim juga menjelaskan perkembangan program kartu prakerja di Jatim untuk penanggulangan dampak sosial Covid-19 khususnya bagi para pekerja korban PHK atau dirumahkan bisa lewat online dan datang langsung ke 56 titik yang sudah disiapkan di seluruh Jatim.

“Sejak dibuka kemarin tercatat sudah ada 182 pendaftar yang membutuhkan pendampingan melalui 56 titik pendampingan yang ada, dan 89 pendaftar melalui call center yang mengkonfirmasi ke Disnaker di masing-masing daerah,” katanya.

Masih di tempat yang sama Kadisnaker Jatim Himawan Estu Bagijo menambahkan bahwa  yang mendaftar kartu prakerja melalui online di Jatim sebanyak 62 ribu pendaftar. Padahal kebutuhan untuk gelombang pertama ini hanya sekitar 15 ribu orang sehingga nantinya akan ada assesment.

“Secara nasional program kartu prakerja itu sebanyak 5 juta. Namun untuk Jatim berapa itu relatif, tapi gelombang pertama ini jatah Jatim sebanyak 15 ribu orang,” pungkas Himawan.(ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry