Truk DLH Gresik sedang melakukan penyedotan dan pengangkutan lumpur dari semburan agar tak mencemari Kali Lamong, kemarin. foto: much shopii

GRESIK| duta.co – Kasus semburan lumpur bercampur minyak di Desa Sekarkurung Kecamatan Kebomas yang belum terhenti, terus mendapat pantuan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik. Salah satu yang dikhawatirkan yakni  lumpur bakal mencemari Kali Lamong.

Untuk itu, DLH melakukan pengangkutan lumpur dari lahan milik keluarga Subhan Subkhan (50) warga RT 02 RW 01 Desa Sekarkurung Kecamatan Kebomas. Beberapa truk milik DLH Gresik melakukan penyedotan lumpur dan diangkut ke pengeboran Lengowangi 2 dengan dipantau langsung Kepala Dinas LH M Najikh bersama Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Lingkungan Baktiar Gunawan.

“Lumpurnya kami angkut dan dititipkan di Lengowangi 2 yang lokasinya tidak jauh dari tempat semburan,” ujar Kepala DLH Gresik Mokh Najikh di lokasi, Rabu (25/09) kemarin.

Pengangkutan lumpur dilakukan agar tidak mencemari Kali Lamong. Sebab, ada saluran besar yang langsung menuju Kali Lamong di sekitar lokasi semburan.

“Ada rembesan yang terlihat masuk di dalam Sungai Kali Lamong,” ungkap dia.

Pencegahan ini dilakukan agar ekosistem di Kali Lamong tidak rusak dengan adanya rembesan minyak ini. Selain itu, para petambak yang menggunakan air dari Kali Lamong tidak terganggu.

“Kami menjaga agar tidak mencemari lingkungan,” terangnya.

Hal senada dikatakan Baktiar Gunawan. Menurut dia, pihaknya sudah mengambil sampel 10 liter di lokasi semburan. Jadi selain diangkut, pihaknya juga meneliti kandungan yang ada di lumpur.

“Kami masih teliti. Untuk sementara kandungannya masih rendah,” ucap dia.

Penanganan semburan, sambung Baktiar, merupakan wewenang dari Bagian SDA dan SKK Migas. Pihaknya hanya memastikan bahwa semburan tersebut tidak menggangu lingkungan sekitar.

“Saat ini bahaya yang mungkin ditimbulkan adalah kebakaran,” pungkasnya. pi

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry