PCNU : Pengurus Fatayat NU Kabupaten Kediri masa khidmat 2019 – 2024 (Muhamad Mahbub/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Seperti gelaran drama, dimana ada artis utama, peran pembantu dan sosok sutradara dibalik kisah yang dimainkan dihadapan penonton. Surat dibuat 18 PAC Fatayat NU Kabupaten yang intinya meminta dilakukan pemilihan ulang, ternyata tidak mendapatkan respon baik dari pengurus wilayah ataupun pengurus pusat.

Namun kehadiran, Ketua Umum PP Fatayat NU, Anggia Ermarini merupakan anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKB, apakah bisa diartikan bentuk ucapan terima kasih atas dukungan diberikan kepadanya saat maju dari Daerah Pemilihan VI, atau akan muncul kisah baru akan kembali dipertunjukkan menginggat akan digelarnya Pemilihan Bupati di Kabupaten Kediri.

Ketika sejumlah ulama NU mengaku prihatin menyaksikan perjalanan Jamiyyah Nahdlatul Ulama (NU) akhir-akhir ini, dimana terdapat gerakan pengurus di sejumlah lembaga sering bertentangan dengan keputusan Khitthah 26 NU, juga banyak yang telah terjangkiti penyakit Liberal. Dengan tidak dilantiknya Ro’aitu Nafif Laha yang mengantongi suara terbanyak kemudian memutuskan Dewi Mariya Ulfa sebagai Ketua PC Fatayat, tentunya akan ada resiko yang harus ditanggung bersama.

Pernyataan Ketua PCNU KH. Muhammad Makmun saat hadir dalam pelantikan Fatayat di Halaman Kantor PCNU pada Jumat (31/1), ‘Sing Penting Tandang Sing Salah Sing Mutung’ semoga ini bukan bentuk arogansi. Bahwa sebenarnya sosok yang diharapkan menjadi Ketua PC Fatayat, tidak lain Dewi Mariya Ulfa. “Mari kita lakukan seperti jargon PCNU, tidak perlu takut bagaimana mental orang tidak suka, namun kita harus waspada kemakluman atas orang yang suka kepada kita,” ucap Gus Makmun dalam sambutannya.

Sementara dikalangan internal NU tidaklah asing dengan sosok Dewi Maria Ulfa, memiliki kedekatan dengan sejumlah pengurus dan anggota Fraksi PKB. Dia pun membenarkan jika seiring kepengurusan baru ini mendapatkan dana bantuan hibah dari anggota Fraksi PKB Jawa Timur sebesar Rp. 125 juta yang dilewatkan PAC Ngadiluwih.

“Dana tersebut untuk pengadaan seragam organisasi, karena memang pengajuannya pengadaan seragam untuk PAC, ranting juga untuk pimpinan cabang, memang kita itu banyak anggotanya,” jelasnya, dikonfirmasi usai acara. Kemudian pernyatan pertamanya selaku ketua baru, semoga rekan – rekan Fatayat ke depan bisa terjun ke dunia politik seperti saat ini dilakukan Ketua Umum Fatayat. Makin menguatkan keprihatinan para ulama sepuh.

“Kita berharap semoga rekan-rekan ke depan banyak yang bisa diakui terjun seperti ketua umum di politik, diakui jadi DPR RI, mungkin di sini jadi DPRD Kabupaten. Hari ini kan belum banyak yang menguasai pemerintahan. Intinya, kader – kader kita ada yang sukses, baik di politik, ekonomi dan pendidikan,” ucapnya dihadapan sejumlah wartawan. Tentunya, akhir dari drama ini adalah keberadaan pengurus baru Fatayat saat ini merupakan irisan dari PKB. (bub/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry