SURABAYA | duta.co – Mungkin bagi Wahyu alias Gombes, menjadi maling motor sudah tidak bisa dilakukannya. Untuk itulah, pria 43 tahun asal Jalan Mulyorejo Barat 35 A Surabaya tersebut beralih menjadi maling burung. Rupanya, aksi curi burung yang dilakukannya lancar. Sudah 4 TKP dia mendapatkan hasil. Tetapi usai TKP yang keempat, dirinnya tertangkap. Itu setelah polisi mengantongi CCTV yang merekam aksinya.
TKP keempat yang membuat Gombes masuk penjara yaitu di Perum Gunungsari Indah Blok AB/ 17 Karangpilang Surabaya. Di rumah itu, Gombes berhasil mencuri burung jalak putih. Aksi itu dilakukannya pada Rabu (2/8). Setelah hasil, burung curiannya itu, dijualnya ke Pasar Kupang seharga 750 ribu.
Dari laporan Sukamto, satpam perumahan, polisi kemudian mengecek TKP. Dan diperoleh rekaman CCTV yang berhasil merekam aksi Gombes. Bahkan nomor polisi motor Gombes dengan jelas terekam. Dari itu, polisi terus memelototi keberadaan Gombes. Dan Kamis (3/8) malam, motor Gombes melintas.
“Karena kami juga mengetahui rekaman CCTV yang merekam nomor polisi pelaku, kami langsung meringkusnya. Dan benar, pelaku mengakui bahwa dirinya yang mencuri burung di TKP (Perum Gunungsari Indah Blok AB/ 17 Karangpilang Surabaya, red) itu,” sebut Kapolsek Genteng Kompol Yhogi Hadisetiawan, Senin (7/8).
Setelah melakukan pemeriksaan intensif, lanjut Kompol Yhogi. Tersangka Gombes mengaku jika dirinya sudah beraksi di 3 TKP sebelumnya. Yaitu di Perumahan Kebraon, Rungkut dan Tropodo Sidoarjo. “Bahkan tersangka ini merupakan residivis pelaku pencurian kendaraan bermotor yang pernah ditahan di Polsek Mulyorejo dan Sukolilo,” beber Kompol Yhogi.
Selain membekuk Gombes, petugas juga berhasil menyita barang bukti. Antara lain uang tunai Rp 650 ribu (sisa hasil penjualan burung curian), satu unit Sepeda motor Honda Supra warna hitam bernopol L 4702 CT yang digunakan untuk beraksi serta jaket warna biru juga milik Gombes. Oleh penyidik, Gombes dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. tom/gal
