SURABAYA | duta.co – Seorang warga Graha Famili blok N/115, Babatan Wiyung, Surabaya, Nobella Indradjaja (40), akhirnya mantap mengikrarkan diri menjadi mualaf, setelah 5 tahun mempelajari Agama Islam.

“Saya dari lingkungan keluarga yang majemuk, karena ayah saya juga mualaf,” ujar Nobella yang membaca ikrar mualaf dengan bimbingan Ketua BPP Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) DR KHM Sudjak MAg di Ruang utama MAS, Sabtu (23/3).

Karena itu, Nobella yang berasal dari keluarga Katholik hingga ayahnya menjadi mualaf itu mengaku dirinya sejak kecil sudah terbiasa mendengar ayahnya bercerita tentang Islam, namun ia hanya mendengar dan belum terlintas keinginan untuk “mengikuti” ayahnya.

“Sampai akhirnya, saya kehilangan ibu dan seperti kehilangan arah, namun perjalanan hidup saya benar-benar mengalami perubahan setelah saya juga kehilangan ayah. Dalam pikiran saya pun terlintas untuk mencari ketenangan yang dulu sering diceritakan ayah,” katanya.

Ia bersyukur keinginan mendalami agama Islam itu mendapat respons dari seorang teman baik yang membuatnya mantap untuk masuk Islam dengan kesadaran sendiri hingga dibantu ikrar ke Masjid Al-Akbar.

“Asyhaduan Laa Ilaaha… illa Allah…, wa Asyhadu… anna Muhammad… Rasulullah…,” ujar Nobella saat ikrar mualaf dengan disaksikan dua orang saksi yakni Chamdani SE dan Hadi Suhud.

“Hingga hari ke-12 Ramadhan (23/3), ada 10 orang lebih telah ikrar mualaf atau mengikuti prosesi pembacaan dua kalimat syahadat di Masjid Al-Akbar, termasuk WNA dari Australia, Amerika, dan Korea,” kata Humas MAS Helmy M Noor, didampingi Kasie Ibadah dan Dakwah MAS, HM Abd Choliq Idris. (*/mas)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry