Warga kampung kunci Kediri menekuni profesi tukang kunci di Sidoarjo, (FT/LOETFI)

SIDOARJO | duta.co – Bekerja dari satu tempat ke tempat lain, bahkan sempat bertani, membuat Ferdiansyah (30), bertahan menekuni satu profesi (tukang kunci). Kehidupan terus berjalan, dan kebutuhan mencari nafkah baik untuk keluarga maupun diri sendiri terus dilakukan.

Ditemui duta.co, Jumat (15/3/24), usai membetulkan kunci konsumennya, Ferdiansyah, warga Kabupaten Kediri, Desa Kesamben, Kecamatan Pelemahan ini menceritakan awal mula menguasai ilmu pembuatan kunci serep (perbaikan kunci kontak mobil, motor, bahkan rumah).

Sak derenge kulo nyambut damel pabrik mas,ten Suroboyo,kengeng PHK, kulo mantuk “nyawah” nggarap sawahe tiyang sepuh. (Sebelumnya saya kerja di pabrik, mas, di Surabaya, karena PHK, saya pulang kerja di sawah orang tua) di Kediri,” ungkap Ferdi, biasa disapa.

Awal ceritanya, lanjut Ferdi, ia diajari oleh Eko, tukang kunci di Mojosari, Mojokerto. Ia berterima kasih kepada Eko karena selama setahun itu mengajari cara membuat dan memperbaiki kunci, baik duplikat kunci motor maupun kunci mobil dan rumah.

“Alhamdulillah langganan pun katah (sudah banyak), saya tetap pingin nekuni profesi ini mas, karena tidak mudah dapat ilmu ini, karena takut disalahgunakan oleh orang kalau mengajari orang tidak dikenal. Takutnya, kan ini rawan disalahgunakan orang bisa perbuatan pidana, pencurian kendaraan bermotor. Saat ini saya buka di Desa Kenongo dekat kantor Telkom, disini indekos mas,” cerita Ferdi.

Ditanya warga desanya apa banyak yang berprofesi sebagai tukang kunci, Ferdi menjawab, “di Surabaya banyak mas, warga desa saya yang berprofesi sebagai tukang kunci. Satu kampung (sekampung) banyak yang berprofesi sebagai tukang kunci, makanya di kampung saya dikenal ‘kampung kunci’,” pungkas Ferdi. (Loe)