NOVEL BASWEDAN menjalani tes membaca di RS Singapura.

JAKARTA | duta.co – Hampir tiga bulan, penyidik Polda Metro Jaya belum juga berhasil mengungkap kasus penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Padahal penyidik telah memeriksa 21 toko kimia dan 38 CCTV untuk mengindetifikasi pelaku penyiraman.

“Ada 21 toko kimia (sekitar rumah Novel). Kami cek siapa saja yang beli hari itu. Kami sedang mendatanya. Minta data yang beli hari itu siap,” kata Kombes Pol Argo Yuwono, Kabid Humas Polda Metro Jaya, di Mapolda Metro Jaya, Kebayoranbaru, Jakarta Selatan, Kamis (6/7/2017).

“Toko kimia kan dipantau. Ada beberapa toko kimia yang sudah melapor,” tambahnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga memeriksa CCTV untuk melihat kemungkinan tertangkapnya wajah pelaku. Namun, pihaknya menemui kendala masalah kualitas gambar CCTV yang kurang baik.

“Kami juga telah periksa sebanyak 38 CCTV yang berada di radius 500 meter dari lokasi kejadian dan rumah korban. Tapi kendalanya banyak CCTV yang beresolusi rendah dan hanya menyimpan rekaman selama satu minggu,” katanya.

Seperti diketahui, Novel disiram air keras oleh dua orang pengendara motor yang tidak dikenal. Yaitu saat berjalan pulang dari masjid dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, seusai salat Subuh, 10 April 2017 lalu.

Akibat disiram air keras, kedua mata Novel terluka. Novel pun kini masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Singapura. net

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry