BANGKALAN | duta.co – Demi menciptakan iklim investasi yang ramah dan kondusif, Bupati Bangkalan R Abd Latif Amin Imron menjamin akan mempermudah perizinan serta menjamin keamanan.

“Untuk menjamin iklim investasi yang kondusfif kami bersama Forkompimda siap menjamin kemudahan dan keamanan di Kabupaten Bangkalan,” ujarnya di sela-sela acara Coffe Morning menciptkan iklim investasi yang ramah dan kondusif di Kabupaten Bangkalan, yang digelar di Pendopo Agung, Senin (15/2).

Dikatakan dia, hal tersebut dalam rangka mendukung program kerja presiden Jokowi terkait dengan perpres no 80 tahun 2019 tentang program strategis pembangunan nasional. “Kabupaten Bangkalan ini masuk dalam salah satu kabupaten bagian dari program pembangunan nasional itu,” jelasnya.

Oleh sebab itu, imbuh dia, Bangkalan memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif, baik menjadi ujung tombak dari pelaksanaan invesasi maupun penanaman modal asing serta penanaman modal dalam negeri.

“Makanya saya bersama forkopimda Bangkalan amat sangat berarap kepada seluruh para investor yang hadir untuk dapat bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Bangkalan untuk bersama-sama memajukan kabupaten ini,” terangnya.

Ia juga meminta kepada para tokoh dan kades jika ada investasi yang masuk ke desa, ia mohon koordiansi dengan baik dan mendukung program investasi itu. “Jangan sampai ada tokoh masyarakat karena berbeda politik dengan  kadesnya sehingga menghambat pembangunan maka  kami bersama forkompimda akan menindak tegas,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bangkalan, Ainul Ghufron menjelaskan, dari segi geografis, demografis dan ekonomi, Madura merupakan lokasi yang sngat strategis untuk pembangunan kawasan industri, hal itu dikarenakan Madura terlentak di Jantung Indonesia, tidak berada di area ring of fire dan kaya akan SDA, seperti kalsium, fosfat oil dan natural gas.

Namun, kata dia, jumlah investor PMDN maupun PMA yang masuk ke Kabupaten Bangkalan masih rendah, PMDN masih dapat dihitung dengan jari. “Sampai tahun 2018 jumlah PMDN hanya 5 dan PMA 3. Sementara  penanaman modal daerah IUMK maupun non IUMK masih kecil, masih di kisaran angka Rp 300 miliar/tahun,” pungkasnya. (min)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry