WONOSOBO | duta.co – Tokoh masyarakat Wonosobo Idham Cholid dan ratusan pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Mingguan Alun-alun Wonosobo (PPMAW) menggelar acara Tasyakuran Kemenangan Rakyat untuk mengapresiasi jalannya Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang damai dan demokratis.

Acara Tasyakuran Kemenangan Rakyat yang digelar di Alun-alun Wonosobo pada hari ini, 18 Februari 2024 pukul 08.00 – 10.00 WIB juga dihadiri oleh ratusan masyarakat umum dan para tokoh ulama.

Pembina PPMAW Idham Cholid mengatakan jalannya Pemilu 2024 yang damai patut disyukuri terlepas dari siapapun Capres hingga Caleg DPRD – DPR RI yang memenangkan suara terbanyak, khususnya di Kabupaten Wonosobo.

Sebagai catatan, Kabupaten Wonosobo termasuk satu di antara 15 daerah di Indonesia dengan kerawanan Pemilu yang tinggi.

“Tapi Alhamdulillah [Pemilu 2024 di Wonosobo] tetap aman dan damai. Itulah yang saya sebut kemenangan rakyat. Bahwa masyarakat Wonosobo sudah dewasa secara politik, mereka tak bisa dan tak mau lagi ditipu para politisi yang hanya memanfaatkan setiap lima tahunan. _Meskipun menang sing ora umum, mereka ora ngamuk._ [meskipun menang dengan perolehan yang di luar ekspektasi, mereka tetap tidak menyombongkan diri],” kata Idham.

Idham berharap dengan terlaksananya Pemilu 2024 yang berjalan dengan damai dan demokratis, itu harus membawa perubahan yang berarti untuk masyarakat.

“Saatnya semua harus bersatu, bersama membangun bangsa dan negara untuk kemaslahatan bersama,” lanjutnya.

*Dugaan Kecurangan Pemilu 2024*

Idham juga menanggapi tentang dugaan adanya kecurangan pada Pemilu 2024, khususnya untuk Pemilihan Presiden (Pilpres).

Seperti diketahui, berdasarkan hasil penghitungan suara sementara yang dirilis oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka masih kokoh menjadi peraih suara tertinggi.

Dilansir dari laman pemilu2024.kpu.go.id, per Sabtu, 17 Februari 2024 pukul 19.30 WIB, Prabowo-Gibran sukses meraih 49.747.461 suara sementara dari 548.354 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Indonesia atau menguasai 57,95 persen suara Pemilu 2024.

Tingginya suara yang diraih oleh Prabowo-Gibran menimbulkan isu adanya penggelembungan suara.

“Ada yang menyebut ‘anomali’, sebab hasil perolehan suara Pilpres dan Pileg [Pemilihan Legislatif] yang jauh beda, itu hal biasa. Ini bukan bagian dari penyimpangan,” ungkap Idham.

Dia menuturkan, di TPS-nya ada seorang Caleg PDIP untuk DPRD Kabupaten memperoleh 130 suara, begitupun Caleg DPR-RI, tapi pasangan Capres-Cawapres nomor urut 3 yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD (GAMA) hanya mendapatkan 66 suara.

“Sekali lagi itu bukan penyimpangan. Menganggapnya penyimpangan sama halnya menuduh rakyat kita telah menyimpang. Justru hal ini sangat melukai hati rakyat,” ungkap Idham.

Idham kemudian menyinggung adanya kasus dugaan tindak pelanggaran yang dilakukan oleh Komisioner KPU Wonosobo.

Di mana Komisioner KPU Wonosobo tersebut disinyalir telah mengarahkan PPK dari 10 kecamatan untuk memenangkan salah satu paslon Capres-Cawapres pada Pemilu 2024.

“Ini sangat menciderai proses demokrasi itu sendiri. Maka sudah seharusnya kasus ini diusut tuntas, jangan hanya berhenti pada komisioner yang melanggar itu. Tapi siapa di balik itu, siapa yang nyuruh dia, juga uang siapa yang dia berikan itu,” tegas Idham.

Acara Tasyakuran Kemenangan Rakyat turut dihadiri juga oleh KH. Mas’udan Asy’ari atau Gus Udan, Kalibeber, KH. Ahmad Tirmidzi, Pengasuh Majlis Dzikir Jantiko Mantab Wonosobo, KH. Ahmad Muhlas, Ketua Dewan Syuro PKB Kec Garung Wonosobo, KH. Masruhin, dan KH. Salimun.***

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry