Sekolah IPH mulai tahun ajaran baru 2023 akan menerapkan model pembelajaran untuk siswa-siswi kelas 10 atau SMA kelas 1 menggunakan system full digital. (dok/duta.co)

SURABAYA  |duta.co  – Teknologi dan tuntutan kebutuhan mengharuskan sekolah terus melakukan inovasi. Salah satunya yang dilakukan Sekolah IPH mulai tahun ajaran baru 2023 akan menerapkan model pembelajaran untuk siswa-siswi kelas 10 atau SMA kelas 1 menggunakan system full digital. Selain mengurangi penggunaan kertas, system ini juga untuk mempersiapkan siswa-siswi terhadap perkembangan teknologi.

Seperti dikatakan Stefanus  Budiono, Kepala Sekolah SMP dan SMA IPH Surabaya, untuk tahap awal model pembelajaran yang dikemas dalam IPH Smart Classroom Learning ini akan diterapkan pada siswa-siswi kelas 10 dulu. Kemudian tahun 2024 berlanjut kelas 10 dan 11. Dan pada tahun 2025 kelas 10,11 dan 12 semuanya sudah ful digital system pembelajarannya.

“Kami akan mulai tahun 2023. Anak-anak yang sekarang kelas 9 tahun depan akan masuk kelas 10.  Saat itulah start pembelajaran full menggunakan Ipad. Kami ingin memberikan layanan pendidikan untuk menjawab tantangan di depan khsusunya kemajuan teknologi.” kata Stefanus Budiono, Jumat (30/9).

Stefanus mengaku, meskipun program IPH Smart Classroom Learning baru akan dimulai tahun depan, namun pihaknya mengaku sudah menyiapkan sejak tahun 2020. Saat itu semua tenaga pengajar di IPH diikutikan dalam berbagai program Latihan berstandar dan bersertfikasi internasional.

“Sehingga saat program IPH Smart Classroom Learning dimulai, semua tenaga pengajarnya sudah siap. Untuk sementara model pembelajaran ini akan diberlakukan untuk siswa-siswi SMA dulu. Sebab dari pengalaman selama ini, hampir 50 persen, lulusan SMA IPH melanjutkan study ke luar negeri seperti ke Singapura, Taiwan, Australia, Eropa dan Amerika. “

Pembelajaran menggunakan Ipad ini  jelas Stefanus juga untuk melengkapi kemampuan akademik dan Bahasa Inggris yang secara umum sudah dikuasai siswa siswi SMA IPH. Selain itu, agar siswa-siswi semakin terbiasa dan muda beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat.

“Sebelum kami launching, tahun 2020 kami sudah memulai dengan membekali para guru. Sehingga para guru sudah terbiasa menggunakan Ipad untuk proses belajar mengajar. Dan tahun ini anak-anak kami persiapkan. Kami juga presentasikan dihadapan orang tua siswa-siswi kelas 9,” imbuh Stefanus.

Sementara itu, Matraisa Baraasie, Counselor Sekolah IPH menambahkan, sejak tahun 2020 semua tenaga pengajar menjalani training dari websis for edu selama satu semester. Selain itu, mereka juga melanjutkan training ke google dan meraih google certified. Sehingga semua guru sudah certified.

“Sementara dipilihnya Ipad sebagai sarana pembelajaran digital karena pertimbangannya educational firenldy. Banyak apps di Ipad sebagai penunjang pembelajaran. Secara kualitas juga sudah teruji. Bisa dipakai jangka lama. Ios juga dinilai lebih bagus karena chance terkena virus sangat kecil,” jelasnya.

Pihaknya juga tidak mengharuskan orang tua siswa-siswi IPH membeli Ipad melalui Sekolah IPH. Pihaknya memberikan kebebasan pada mereka untuk provide Ipad bagi anak-anaknya. Bahkan tidak ada sayarat Ipad tipe apapun. Yang penting compatible dengan program di IPH.

“Mengapa menggunakan Ipad, kami memilih yang terbaik buat anak-anak untuk belajar. Selain itu juga educational friendly dan mobile. Sehingga mudah dan enak dibawa kemana saja termasuk untuk diskusi,” kata  Matraisa atau yang akrab disapa Miss Rara.

Sementara Terrence Emmanuel Noah Tanardi, salah satu siswa kelas 9 IPH mengatakan, penggunaan aplikasi yang disediakan Ipad sangat bermanfaat meningkatkan kreatifitas dan kemauan anak-anak untuk belajar dan mengerjakan tugas.

“Belajar menggunakan Ipad sangat menyenangkan. Bahkan lebih menyenangkan dari sebelumnya. Kalau ada yang kurang paham cara kerja Ios dan Ipad, kami dibantu Mis-Miss disini,” kata Terrence Emmanuel. Imm

 

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry