TUBAN | duta.co – Disatroni kawanan perampok bersenjata api, satu keluarga pemilik toko bangunan yang ada di Dusun Semampir, Desa Sembungrejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban ditodong pistol dan disekap, Rabu dini hari (16/2/2022).

Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Adhi Makayasa, saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Korban telah melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Merakurak dan saat ini sedang dalam penyelidikan Satreskrim Polres Tuban.

“Telah ditindaklanjuti oleh unit Reskrim Polsek dan team Opsnal Satreskrim Polres Tuban untuk penyelidikan,” terangnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, kawanan perampok bersenjata itu masuk ke rumah korban dengan cara memanjat pagar. Mereka langsung masuk di lantai atas dan menyekap korban yang berada di kamar lantai atas, langsung diikat oleh kawanan perampok.

Meski sempat melakukan perlawanan, korban Hasbullah beserta istrinya tidak berdaya setelah setelah dipukul dengan menggunakan linggis di bagian tangan kirinya, tidak hanya itu para kawanan perampok itu juga menendangi korban.

Kawanan perampok tersebut, kata Adhi, bahkan sempat melakukan ancaman kepada anak korban yang masih berusia 1,5 tahun dengan mengunankan pistol celurit yang di hadapkan tepat di kepala dan leher anak korban. Hasbullah beserta istrinya juga dibawa oleh para perampok salah satu ruangan yang berada di lantai satu, mereka diikat dengan mulut dilakban.

“Karena takut akan keselamatan dirinya dan keluarganya, akhirnya Hasbullah memberikan perhiasan 2 gelang, 7 cincin dan 1 kalung serta dompet yang berisikan uang 4 juta,” terang Adhi Makayasa.

Tidak hanya di situ, lanjut Adhi, komplotan perampok juga mengasak 2 TV 32inc dan juga 7 handphone Oppo seri A5, Samsung warna biru, Nokia warna hitam, Oppo warna putih, Samsung Galaxy seri A22, Oppo warna merah, Sony Experia warna hitam.

Para perampok ini juga berhasil membawa kabur uang sejumlah Rp40 juta, 20 biji emas batangan dengan seberat 1gram, 4 buah gelang emas, 5 buah cincin emas dan 1 kalung emas. Serta di dalam loker toko uang Rp10 juta.

“Atas laporan tersebut dan pendataan dari petugas kepolisian kerugian korban ditaksir mencapai 120 juta. Kami juga masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut,” kata AKP M Adhi Makayasa.

Sementara itu, salah satu korban penyekapan, Laman (71) mengungkapkan kronologi awal saat disekap oleh kawanan perampok tersebut terjadi sekitar pukul 00.25 WIB, dirinya saat itu sedang bertugas untuk menjaga rumah menantunya bersama Supri.

Laman yang saat itu sedang tidur di depan teras tiba-tiba dikagetkan dengan tangannya yang ditarik-tarik dan diikat sama orang yang tidak dikenal.

“Tangan saya diikat dan mulut juga ditutup dengan lakban terus diseret-seret dibawa kebelakang rumah. Kulo (saya, red) ditodong pistol, terus orangnya ngomong gini, kalau gak diam saya tembak nanti, biar diam selamanya kamu,” ucap Laman

Saat itu Laman langsung pasrah mengingat dirinya tidak bisa melawan dan tidak bisa berteriak minta tolong karena mulut dilakban dan tangan telah diikat oleh perampok. “Saya tidak tahu perampok itu mengambil apa saja, saya takut karena kalau berteriak, mati saya,” tutur Laman.

Laman menjelaskan ciri-ciri perampok yang membawa pistol berperawakan tinggi besar, memakai sarung warna merah, perut gendut. Selain bawa pistol, mereka juga membawa besi seperti linggis, dan juga celurit panjang.

Laman mengatakan ia tidak tau pasti para perampok itu mengendarai mobil atau tidak. Laman juga mengatakan dirinya tidak tahu barang apa saja yang telah digondol oleh para perampok itu.

“Saya diseret lagi dibawa masuk disatukan sama keluarga di kamar bawah, semuanya sudah dikerangkeng. Habis itu, perampoknya keluar kita dikunci dari luar. Kita berusaha saling bantu lepasin tali itu sekitar pukul 03.30 WIB, terus kita dobrak itu pintu,” ucapnya.

Diketahui 7 orang yang disekap oleh kawanan perampok tersebut bernama Royom pemilik rumah, Wasmi (42), Laman (71), Supri (50), Siti Lailatuz Zahro (25) istri dari Moch Hasbulloh dan 1 balita berusia 1,5 tahun, Muhammad Hamdan Altahfi. (sad)