BANDUNG | Duta.co – Seribuan orang dengan pakaian serba putih dan hitam memadati depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Kamis (26/1) pagi. Mereka menggelar aksi bela ulama dalam hal ini Muhammadi Rizieq Shihab.
Sebelum tiba di depan Gedung Sate, massa melakukan longmarch dari Masjid Pusdai untuk menggelar salat subuh berjamaah. Jarak Pusdai dengan Gedung Sate sekitar 300 meter.
Massa tiba sekitar pukul 10.00 WIB. Massa dari berbagai elemen Ormas Islam dan ikatan mahasiswa ini langsung membentuk barisan memanjang menghadap kantor gubernur Jawa Barat tersebut. Mobil bak terbuka dipasang sebagai tempat orasi.
Beberapa perwakilan massa dari berbagai lapisan ormas Islam itu bergiliran menyampaikan orasinya. Beberapa spanduk dan poster diusung massa, misalnya ‘Berjuang untuk agama, ulama, dan negara’ , ‘Indonesia butuh FPI’, ‘Habib Rizieq milik Indonesia’, ‘Jawa Barat butuh ulama bukan PKI’, dan beberapa poster lainnya.
Aksi ini sebagai bentuk dukungan atas beberapa kasus hukum yang tengah membelit petinggi Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Salah satu peserta aksi, Agus Harianto mengatakan bahwa kehadirannya di aksi tersebut karena murni ingin membela Islam dan menegakkan keadilan.
“Ingin membela Islam, pesannya tegakkan keadilan yang benar itu benar yang salah itu salah,” ujarnya. Â Rencananya, kegiatan tersebut bakal dihadiri Rizieq Shihab dan Ketua Asosiasi Pergerakan Islam (API) Asep Syarifudin.
Akibat aksi tersebut, Jalan Diponegoro (depan Gedung Sate) ditutup kepolisian. Kendaraan yang datang dari Pusdai langsung dibelokkan ke Jalan Sentot Alibasyah. Sedangkan kendaraan yang dari Cimandiri langsung dibelokkan ke kiri atau menuju arah jalan persimpangan Trunojoyo.
Kasubaghumas Polrestabes Bandung Kompol Renny Marthaliana mengatakan, untuk mengawal aksi damai itu pihaknya mengerahkan sekitar 745 personel. Selain petugas dari kepolisian, juga terlihat aparat TNI. net
